JakartaJakarta - Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah memang diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang kurang mampu. Persentase pendaftar dengan KIP Kuliah yang lulus SNMPTN 2020 lebih tinggi ketimbang persentase pendaftar reguler yang lulus SNMPTN 2020. Sebabnya bukan semata-mata karena pemegang KIP Kuliah adalah orang yang kurang mampu, namun karena pemengang KIP Kuliah adalah siswa-siswa unggul. Dari 100% pendaftar SNMPTN 2020 yang menggunakan KIP Kuliah, sebanyak 26,32% lulus SNMPTN 2020. Adapun dari 100% pendaftar SNMPTN 2020 secara reguler, hanya 19,74% saja yang lulus SNMPTN 2020. "Kalau kita coba telaah, persentase yang diterima melalui KIP Kuliah melebihi yang diterima secara umum," kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih dalam jumpa pers secara telekonferensi, Rabu (8/4/2020). Siswa yang mendapat KIP Kuliah adalah siswa yang telah terseleksi sejak awal. Hanya siswa dengan kualifikasi tertentu saja yang bisa mendapat KIP Kuliah, yakni calon mahasiswa memiliki potensi akademik dengan keterbatasan ekonomi yang dibuktikan dengan kepemilikan identitas program bantuan pendidikan. Dengan kata lain, mereka lebih unggul ketimbang calon mahasiswa reguler. "Ada indikasi bahwa mereka-mereka yang di KIP kuliah adalah mereka yang memang posisi ranking dan nilai akademiknya ada di atas rata-rata, sehingga yang diterima melebihi persentase pendaftar umum," kata Nasih. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih (Esti Widiyana/detikcom) Meski persentase pendaftar ber-KIP Kuliah lebih besar lulus SNMPTN, namun bukan berarti jumlah mereka lebih banyak ketimbang pendaftar reguler yang lulus SNMPTN. Jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 86 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se Indonesia sebanyak 96.496 siswa. Dari jumlah yang dinyatakan lulus di PTN tersebut termasuk 25.398 siswa dari peserta pemegang KIP Kuliah, dengan total pendaftar KIP Kuliah sejumlah 95.346. sumber : detik.com