Washington DC, - Pentagon menyatakan sebuah pesawat jet tempur milik China terbang makin dekat dengan pesawat militer Amerika Serikat di wilayah udara internasional. Jet tempur itu disebut terbang dengan berbahaya di sebelah timur Pulau Hainan. Dilansir dari AFP, Sabtu (23/8/2014), Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan insiden tersebut terjadi pada Selasa (19/8) lalu. Jet tempur terbang mendekati pesawat militer AS di sekitar 220 Km timur Hainan. "Pada tanggal 19 Agustus, sebuah jet tempur bersenjata China melakukan pemintasan berbahaya terhadap US Navy P-8 pesawat patroli Poseidon yang sedang dalam misi rutin," ungkap Kirby dalam sebuah konferensu peri, Jumat (22/8/2014). Dikatakan Kirby, pesawat perang bersenjata China itu terbang dekat dekang pesawat pengintai sebanyak 3 kali. Jet tersebut lalu terbang di hidung P-8 dan kemudian secara paralel dengan ujung sayap dengan jarak kurang dari 30 kaki (9 meter). Pesawat jet China ini disebut Kirby melakukan manuver barrel roll pada satu titik yang diperkirakan untuk menunjukkan senjatanya. Barel roll sendiri merupakan manuver pesawat yang bisa membuat putaran secara penuh dengan lintasan searah dengan sumbu axis pesawat tersebut. "Jet China juga melewati hidung P-8 pada 90 derajat dengan perutnya menuju P-8 Poseidon, kami percaya itu untuk membuat titik menunjukkan beban senjata. (Pemintasan itu) sangat, sangat dekat, sangat berbahaya," Kirby menjelaskan. "Kami telah mendaftarkan keprihatinan kami yang kuat untuk China tentang pemintasan yang tidak aman dan tidak profesional, yang menimbulkan risiko bagi keselamatan dan kesejahteraan awak pesawat, dan tidak konsisten dengan hukum kebiasaan internasional," sambung Kirby. Langkah yang dilakukan jet tempur China itu disebut Kirby juga merusak upaya untuk memperkuat hubungan AS dengan militer China. Sebelumnya pada April 2001 wilayah udara di atas Pulau Hainan menjadi lokasi insiden besar internasional. Sebuah jet tempur China pada April 2001 itu bertabrakan dnegan pesawat mata-mata US Navy EP-3. Seorang pilot China tewas akibat insiden tersebut dan memaksa pesawat AS melakukan pendaratan darurat di Hainan. Pihak berwenang China pun sempat ditahan awak pesawat AS.