Fiddy Anggriawan - Okezone JAKARTA - Rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan umum 2014 mendatang, akan mempengaruhi sulitnya partai politik untuk meraih kursi di parlemen. Apalagi, parliamentary threshold telah dipatok diangka 3,5 persen. "Hal ini akan membuat parpol peserta pemilu pasti akan menyusut," ungkap Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Yusfitriadi kepada Okezone, Kamis (17/1/2013). Faktor penyebab turunnya peminat pemilih antara lain, sikap acuh dari masyarakat atau cenderung apatis terhadap pemilu. Kedua, tidak percaya dengan kontribusi parpol. Para pemilih merasa hampir semua kasus korupsi yang terjadi merupakan produk Pemilu 2009. Sedangkan, parpol peserta Pemilu 2014 ini nyaris sama dengan peserta 2009 silam. Terakhir, adanya ketidakpercayaan terhadap sistem demokrasi yang berujung pada peningkatan golput. "Trend partisipasi pemilih sedang menurun hal ini bukan hanya terlihat sejak pemilu 2009 dan Pilkada. Artinya, menghitung PT bukan dari jumlah keseluruhan pemilih tapi dari tingkat partisipasi pemilih," terangnya. Kemudian, saat disinggung soal 10 parpol yang menjadi peserta pemilu. Dia hanya memprediksi paling banyak 7 sampai 8 parpol yang melanggeng ke Senayan. "Hal ini disebabkan, ada beberapa parpol yang tidak berbasis massa, tetapi financial. Sehingga, ketika ada parpol yang lebih menjanjikan, maka pemilih akan mudah berpaling," simpulnya. (ful)