Jakarta, Universitas Narotama -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, memerintahkan menutup layanan transportasi umum selama tiga hari untuk merayakan ulang tahun mendiang kakek yang notabene pendiri negara itu, Kim Il-sung.

Keputusan ini menuai kejengkelan sejumlah warga yang menggunakan transportasi umum untuk bepergian dan melaksanakan bisnis.

"Mulai sehari sebelum Hari Matahari sampai kemarin, pihak berwenang di wilayah Unsan melarang operasi transportasi milik pemerintah, termasuk bus, taksi, dan motor," kata seorang warga di provinsi Pyongan Selatan kepada Radio Free Asia.

"Selama hari perayaan nasional, pihak berwenang akan melakukan sesuatu seperti memperketat keamanan, pun melangsungkan acara politik dan pendidikan. Namun, ini pertama kalinya mereka mencoba mengendalikan warga dengan menutup transportasi publik," ceritanya.

Menurut sumber itu, penghentian transportasi di Hari Matahari membuat pengguna kesulitan.

Tak hanya itu, sumber lain berpendapat kebijakan ini dilakukan sebagai cara pemerintah memaksa masyarakat datang ke acara partai saat hari tersebut.

"Warga yang tak bisa bepergian selama tiga hari tidak memiliki pilihan selain datang ke acara politik, dimulai dari pertemuan khusus sebelum Hari Matahari," kata sumber kedua.

"Masyarakat lelah datang ke acara ini, dan ini membuat mereka tak bisa bekerja. Mereka harus memberi makan keluarganya," lanjutnya.

Sebagaimana diberitakan Radio Free Asia, Kim Il-sung berulang tahun pada 15 April lalu. Ulang tahun Kim dirayakan setiap tahun sebagai hari libur nasional yang disebut "Hari Matahari."

Pada Hari Matahari, masyarakat Korut biasanya meletakkan bunga ke Kim Il-sung di Menara Hidup Abadi. Keesokan harinya, mereka menghadiri acara politik untuk mendedikasikan kembali kesetiaan kepada Kim Jong-un.

Kim Il-sung sendiri adalah kakek dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-un.

Sementara itu, Kim Jong-il, anak Kim Il-sung, lahir pada 16 Februari. Hari lahir Kim Jong-il dirayakan sebagai "Hari Bintang Bersinar."

Sumber = cnnindonesia.com/internasional