Jakarta, Universitas Narotama -- Pasukan Rusia dan tentara bayaran Wagner Group tengah bersiap-siap kembali mengatur strategi untuk menyerang wilayah Donbas, Ukraina timur, yang dikuasai kelompok pro-Moskow.

"(Mereka) melanjutkan konsolidasi dan mengatur ulang fokus serangan mereka ke wilayah Donbas di timur Ukraina," jelas Kementerian Pertahanan Inggris merujuk data intelijen mereka, Minggu (3/4).

Menhan lalu berujar, "Pasukan Rusia, termasuk tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Wagner yang berhubungan dengan negara Rusia, tengah bergerak ke area itu."

Pekan lalu, Inggris mencatat tentara bayaran Wagner kemungkinan akan dikerahkan Rusia. Hal ini karena alasan psikologis pasukan Moskow dan upaya invasi mereka yang terhenti.

Dikutip CNN, pernyataan Kemenhan Inggris ini muncul usai intelijen Amerika Serikat mengatakan Rusia telah merevisi strategi perang guna fokus menguasai Donbas dan wilayah timur lain.

Menurut AS, pasukan Moskow akan melancarkan operasinya pada awal Mei mendatang.

Ukraina berada dalam gempuran Rusia usai mereka memutuskan invasi pada 24 Februari lalu. Peperangan dan suara ledakan bom hingga rudal terus terdengar setiap hari terutama di kota-kota yang menjadi zona pertempuran Rusia vs Ukraina.

Salah satu dalih Rusia melancarkan agresi yakni demiliterisasi dan denazifikasi di wilayah timur Ukraina. Namun, pergerakan pasukan Presiden Vladimir Putin itu pun terus meluas hingga ke ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah barat Ukraina seperti Lviv.

Sesaat sebelum invasi, Presiden Putin juga mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, wilayah di Ukraina timur yang dikuasai kelompok separatis.

Beragam negosiasi damai untuk mengakhiri perang sudah digelar, namun pertemuan ini tak menuai hasil signifikan.

Pejabat Inggris telah mencatat sepanjang minggu lalu bahwa pejuang dari kelompok tentara bayaran Wagner kemungkinan akan digunakan oleh Rusia, sebagian besar karena moral yang rendah di antara pasukan Rusia dan upaya invasi mereka yang terhenti.

Sumber = cnnindonesia.com/internasional