Jakarta, Universitas Narotama -- Pihak berwenang China menerapkan penutupan wilayah atau lockdown Kota Baise yang terletak di barat daya dekat perbatasan Vietnam karena mencatat lonjakan kasus Covid-19.

Kota yang memiliki total 3,6 juta penduduk itu mendeteksi 37 kasus baru Covid-19 pada Minggu (6/2), naik enam kasus dari sehari sebelumnya.

Meski jumlah kenaikan kasus harian ini kecil menurut standar global, namun bagi China lonjakan infeksi Covid-19 ini sudah dalam tahap waspada.

Sebab, China menerapkan kebijakan strategi nol Covid-19, di mana setiap tempat dan daerah yang memiliki lonjakan kasus virus corona akan langsung diisolasi demi meredam penularan.

Selain itu, China juga tengah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin yang tengah berlangsung di Ibu Kota Beijing.

Dengan aturan lockdown terbaru, jutaan warga Baise di Guangxi harus tinggal did alam rumah kecuali untuk membeli kebutuhan pokok atau tes Covid-19.

Dikutip Reuters, pemerintah setempat juga mendesak warga belanja daring bila memungkinkan, menutup sekolah, transportasi umum, hingga membuka pembukaan pelabuhan.

Para pekerja di sektor esensial juga membutuhkan izin khusus untuk beraktivitas di dalam kota.

Di hari yang sama, China mencatat total 45 kasus Covid-19 baru, termasuk 37 kasus dari Baise.

Provinsi selatan Guangdong dan Beijing hingga Tianjin juga melaporkan kasus harian Covid-19 lokal sporadis.

Meski begitu, China tidak mencatat ada kematian akibat Covid-19 selama akhir pekan.

Dengan begini, total kasus Covid-19 di China mencapai 106.419 kasus dengan 4.636 kematian sejak awal pandemi.

Sumber = cnnindonesia.com/internasional