BRUSSELS – Tim nasional Inggris dan Rusia dijadwalkan bertarung dalam turnamen Piala Eropa atau Euro 2016 pada 11 Juni di Stadion Velodrome, Marseille, Prancis. Namun, kehadiran penggemar atau fans kedua kesebelasan disebut-sebut terancam oleh serangan kelompok militan ISIS. Hal itu diungkapkan oleh media Inggris, The Sun berdasarkan foto-foto yang ditemukan di komputer tersangka teror Paris Salah Abdeslam. Salah satu sel ISIS diyakini akan menggunakan serangan dengan senjata kimia, bom bunuh diri, dan penembakan. “Sebagian besar informasi tersebut terkandung dalam surat wasiat Abdeslam ini menetapkan sebuah serangan mematikan,” ujar sebuah sumber keamanan Belgia kepada The Sun, sebagaimana dikutip Russia Today, Selasa (31/5/2016). Informasi tersebut semakin menguatkan keyakinan otoritas Prancis bahwa target utama serangan adalah zona fans Inggris di Old Port, Marseille. “Ini bisa berarti rencana sedang disusun untuk menyerang Inggris dan Rusia sebelum pertandingan. Fans Inggris dan Rusia jelas sebagai target karena kedua negara mengebom ISIS di Irak dan Suriah,” sambung sumber tersebut. Penggemar sepakbola juga berpotensi menjadi target dalam penembakan membabi buta di bar dan tempat hiburan lainnya di kota tersebut. Kepala keamanan Inggris takut ISIS mencoba menyerang fans ketika menikmati minuman di bar yang berada di luar zona penggemar resmi. “Bar akan penuh dengan penggemar yang gembira dan mabuk. Mereka akan menjadi target empuk. Kami terus berkoordinasi dengan Prancis untuk memastikan keamanan mereka,” tutur sumber tersebut. Prancis disebut-sebut menyiagakan lebih dari 1000 personel kepolisian di Marseilles untuk mengamankan suporter kedua kesebelasan. Sebagaimana diketahui, serangan teror Paris pada 13 November 2015 terjadi di beberapa restoran serta bar. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 130 orang. Salah satu serangan bom bunuh diri juga terjadi di luar Stadion Stade de France saat tuan rumah Prancis tengah menjamu Jerman dalam laga persahabatan.