VIVAnews - Hingga saat ini pesawat Malaysia Airlines MH370 belum diketahui rimbanya, berbagai spekulasi masih liar digoreng. Bahkan, spekulasi disampaikan oleh para petinggi Malaysia sendiri, salah satunya adalah mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Dalam blog pribadinya seperti diberitakan News.com.au, Mahathir mengatakan bahwa hilangnya MH370 adalah ulah CIA. Pria 88 tahun ini dalam blog pribadinya mengatakan, upaya pencarian hanya buang-buang waktu, karena kemungkinan MH370 disembunyikan di suatu tempat. "Pesawat ada di suatu tempat, seseorang menyembunyikannya, kemungkinan sekarang tanpa logo MAS (Malaysia Airlines). Tidak adil jika MAS dan Malaysia yang harus disalahkan," kata Mahathir. Mahathir yang menjabat PM tahun 1981 hingga 2003 ini mengutip artikel di flightglobal.com tahun 2006. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa CIA bisa mengaktifkan autopilot pesawat demi mencegah teroris menguasai kokpit. "Mereka bisa mendarat dengan selamat atau jatuh, tapi pesawat tidak bisa hilang begitu saja. Tidak di era seperti ini di mana sistem komunikasi yang sangat kuat bisa mengendalikan semuanya dan memiliki daya tampung yang besar," tulis Mahathir. Dia juga menuduh Boeing turut andil dalam hilangnya MH370. Boeing, kata dia, bisa mengendalikan pesawat dari jauh, mengunci kendali pilot dan mendaratkan pesawat dengan aman. Selain itu, tidak mungkin seluruh sistem satelit dan pelacakan Boeing 777 tersebut mati. "MH370 adalah pesawat Boeing 777. Dirancang oleh Boeing, karena itu seluruh komunikasi dan perangkat GPS-nya dipasang oleh Boeing. Jika rusak atau tidak berfungsi, Boeing pasti tahu ada apa dan Boeing pasti telah membuatnya tidak mudah rusak karena alat ini vital bagi keamanan pesawat," tegas Mahathir. (umi)