Aulia Akbar Foto : Polisi Malaysia di Sabah (the Star) LAHAD DATU - Usai dilanda pertempuran selama empat hari, Sabah masih belum stabil. Peperangan kembali terjadi di wilayah itu, Malaysia pun mengoperasikan jet tempurnya di wilayah Felda Sahabat. "Bunyi tembakan terdengar dan jet tempur terlihat mengitari wilayah Felda Sahabat. Empat ledakan juga terdengar di Kampung Tanduo," demikian laporan dari media Malaysia, The Star, Rabu (5/3/2013). Menurut laporan dari kantor berita Reuters, Malaysia menggelar operasi militer untuk menguasai wilayah yang diduduki oleh 180 orang loyalis Sultan Sulu. Aparat keamanan Negeri Jiran juga sudah mengerahkan artileri ke wilayah-wilayah pedalaman Felda Sahabat di Lahad Datu. Selain artileri berat, Malaysia juga mengerahkan kendaraan lapis baja untuk mengangkut personel militernya dari Kota Cendrawasih ke Kampung Tanduo. Polisi dan Militer Malaysia telah melakukan finalisasi terhadap taktiknya. Polisi dipimpin oleh Inspektur Jenderal Tan Sri Ismail Omar dan militer berada di bawah koordinasi Panglima Militer Jenderal Tan Sri Zulkifeli Mohd Zin. "Kami bekerja sama dengan angkatan bersenjata untuk melindungi Sabah. Kami harus bergerak dengan rencana yang sudah disesuaikan," ujar Ismail. Menurut laporan dari Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, lima batalion telah dikerahkan ke Sabah. Satu batalion dikirim ke Sandakan dan Tawau, sementara itu yang lain mulai dipusatkan di Lahad Datu. Zulkifeli menegaskan kembali, pengerahan pasukan itu ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan publik. Sementara itu, pihak Filipina juga ikut mewaspadai peperangan itu. Filipina mengerahkan aparat penjaga perbatasan dan angkatan lautnya di Palawan untuk mengawasi para loyalis Sultan Jamalul Kiram yang ingin menyusup ke Sabah.