Fajar Nugraha RAMALLAH - Brigade Martir Al-Aqsa menegaskan pihaknya siap untuk membalaskan dendam dari tahanan Palestina yang tewas disiksa oleh Israel. Sayap militer Fatah ini menilai tindakan Israel tersebut tidak bisa diampuni. "Kejahatan mengerikan ini tidak akan lepas dari hukuman. Kami janjikan kepada pihak penjajah Zionis, bahwa kami akan merespons kejahatan ini," pernyataan Brigade Al-Aqsa, yang disebarkan kepada masyarakat, seperti dikutip AFP, Senin (25/2/2013). Ancaman Al-Aqsa ini dilayangkannya saat menghadiri penguburan Arafat Jaradat. Jaradat adalah tahanan Palestina yang tewas akibat disiksa oleh aparat Israel. "Brigadi Al-Aqsa sebagai sayap militer Fatah, berkabung atas kematian pahlawannya. Martir dari pejuang kebebasan, Arafat Jaradat," lanjut pernyataan Brigadi Al-Aqsa. Menteri Urusan Tahanan Palestina Issa Qaraqaa sebelumnya menuduh Israel menyiksa Jaradat hingga tewas. Tuduhan ini dikeluarkan setelah pihaknya melakukan autopsi terhadap jenazah Jaradat. Sebelumnya, pihak Israel mengaku bahwa Jaradat tewas akibat serangan jantung. Tetapi hasil autopsi yang dilakukan oleh Qaraqaa beserta jajarannya menemukan, tubuh dipenuhi dengan memar termasuk pada bagian dadanya. Selain itu, ditemukan pula kerusakan pada otot dan tulang rusuk yang patah. Warga Palestina terus melakukan aksi protes besar-besaran sebagai bentuk solidaritas atas nasib rekannya yang kini ditahan oleh Israel. Aksi protes dimulai beberapa pekan lalu sebagai bentuk dukungan terhadap aksi mogok makan yang dilakukan oleh sekelompok tahanan Palestina. Aksi protes semakin memanas setelah kabar kematian Jaradat yang tewas akibat disiksa oleh aparat Israel. (faj)