Aulia Akbar Kamis, 12 Juli 2012 08:15 wib Ilustrasi : missiledefense ASTANA - Kazakhstan dan Rusia siap menandatangani perjanjian pada akhir 2012 dalam rangka membangun sistem pertahanan udara bersama. Sistem pertahanan tersebut juga siap dibangun Rusia bersama negara-negara yang akan tergabung dalam Uni Eurasia. Rusia dan sejumlah negara pecahan Uni Soviet yang akan bergabung ke dalam Uni Eurasia (Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyztan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan dan Ukraina), berencana untuk sistem pertahanan udara bersama. Sistem pertahanan udara itu akan melindungi wilayah Eropa Timur hingga Kaukasus dan Asia Tengah. Pejabat militer Kazakhstan Nurzhan Mukanov sudah sepakat dengan usulan Negeri Beruang Merah, terkait pembangunan sistem pertahanan udara tersebut. Setelah Kazakhstan menandatangani perjanjian itu, Armenia pun siap mengikuti langkah Kazakhstan. Demikian, seperti diberitakan Russia Today, Kamis (12/7/2012). Sejauh ini, Rusia sudah membangun sistem pertahanan udara dengan Belarusia. Dan tepat pada Rabu kemarin, para pejabat militer Rusia berkumpul di Kota Cholpon-Ata, Kyrgyztan untuk membicarakan kelanjutan perjanjian pertahanan tersebut. Uni Eurasia pada dasarnya adalah sebuah persekutuan antar negara-negara bekas pecahan Uni Soviet, yang digagas oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia juga siap memasukkan Kazakhstan dan Belarusia dalam persekutuan tersebut. Salah satu alasan Putin membentuk persekutuan itu adalah untuk mengintegrasikan perekonomian setiap negara bekas Uni Soviet. Putin juga mulai skeptis terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun rencana pembangunan persekutuan itu turut mendapat kecaman dari Georgia yang dahulu tergabung dalam Uni Soviet. Menteri Luar Negeri Georgia Grigol Vashadze menganggap Uni Eurasia tak lain adalah sebagai jelmaan Uni Soviet. Georgia pun menilai, Rusia akan menjadikan organisasi itu sebagai organisasi supranasional yang tidak sama dengan Uni Eropa.(AUL)