Ekonomi Kuartal II Jadi Tolak Ukur Dampak Virus Corona ke RI
18 Februari 2020, 09:00:00 Dilihat: 273x
Jakarta -- Pemerintah menyebut jika pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal II 2020 melambat, maka boleh dibilang sebagai efek wabah virus corona yang mewabah dari Wuhan, China. Soalnya, pada periode tersebut, tren konsumsi rumah tangga dapat dipastikan meningkat.
Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi menilai akan aneh jika ekonomi RI pada kuartal II melambat.
"Kalau terjadi penurunan pada kuartal II, saya bilang bahaya. Artinya tidak berada dalam siklus yang normal. (Kalau memang melambat) bisa jadi karena disrupsi virus corona," ujar Edi, Kamis (13/2).
Hingga kini, pemerintah sendiri masih melihat perkembangan virus corona dan dampak di Indonesia. Edi belum mengatakan secara gamblang dampaknya terhadap laju ekonomi RI.
"Kalau kuartal I 2020 masih dilihat dulu, kan baru muncul Desember 2019. Lalu Januari 2020 mulai penyebarannya, ini masih dilihat dulu. Jangan lihat angka terus," imbuh dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tertekan sekitar 0,1 persen hingga 0,29 persen akibat virus corona. Hal itu sejalan dengan prediksi ekonomi China yang juga melambat sekitar 1 persen sampai 2 persen.
Menurutnya, pariwisata akan menjadi sektor yang paling tertekan akibat virus mematikan tersebut. Sebab, pemerintah telah melarang pemegang paspor China masuk dan transit ke kawasan Indonesia di tengah merebaknya virus corona. Sebaliknya, warga negara Indonesia juga diminta menunda kunjungan ke China.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sebesar 5,02 persen. Angkanya melambat ketimbang 2018 yang mencapai 5,17 persen.
Sumber : cnnindonesia.com