Hubungan Dagang Indonesia-China Kian Mesra di KTT G20
30 Juni 2019, 09:00:01 Dilihat: 292x
Jakarta -- Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Chinatampak kian mesra di pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang tengah berlangsung di Osaka, Jepang, pada Jumat (28/6).
Hal ini tercermin usai kedua pimpinan negara mengadakan pertemuan bilateral di acara tersebut.
Hal tersebut diungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Retno mengatakan kedua negara membicarakan langkah-langkah yang mungkin dilakukan untuk saling meningkatkan nilai perdagangan sekaligus memperkecil defisit dagang antara Indonesia dan China.
Salah satunya hubungan dagang pada komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oils/CPO) yang merupakan komoditas ekspor utama Indonesia ke China.
"Tadi dibahas juga bahwa tahun lalu impor China terhadap CPO Indonesia sudah melampaui angka satu juta ton, yang berarti sudah lebih dari angka yang dijanjikan Presiden Xi sebelumnya," ucap Retno dalam keterangan tertulis.
Kemudian, sambung Retno, Xi kembali mengundang Indonesia agar kembali berpartisipasi dalam pameran perdagangan berskala internasional di Negeri Tirai Bambu tersebut, yaiti China International Import Expo (CIIE). Sebab, Indonesia sudah berpartisipasi dalam pameran tersebut pada tahun lalu.
"Rencananya kami memang mau mengikuti dan dari pihak China akan memberikan perhatian khusus kepada Indonesia," katanya.
Di sisi lain, Retno mengatakan Jokowi juga sempat menyatakan pandangan dan harapannya kepada Xi terkait perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, perang dagang merupakan hal yang kerap dibahas pula oleh Kabinet Kerja di dalam negeri.
Apalagi, Xi akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20 pada Sabtu (29/6) besok.
Menurut Retno, Jokowi menyampaikan ke Xi agar pertemuan kepala negara dua negara adidaya tersebut dapat menghasilkan kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan.
"Presiden Jokowi berharap mudah-mudahan akan ada terobosan yang signifikan," tuturnya.
Sumber : cnnindonesia.com