Jakarta -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri bea CukaiChina Ni Yue Feng menandatangani protokol perdagangan perdagangan manggis. Penandatanganan tersebut dilakukan di sela-sela KTT Belt and Road.
Penandatanganan dilakukan setelah China mengizinkan Indonesia mengekspor manggis ke negara mereka. Retno mengatakan dengan penandatanganan protokol tersebut, keran impor China untuk manggis Indonesia akan terbuka lebar.
Protokol tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat terhadap perdagangan Indonesia ke China.
Retno mengatakan saat ini China merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia dan China pada 2018 lalu mencapai US$70 miliar atau setara Rp990 triliun.
"Meskipun besar, namun kami melihat defisit perdagangan Indonesia dengan China masih cukup besar. Oleh karena itu, kami sepakat untuk mempersempit gap defisit dan menjadikan perdagangan lebih seimbang dan saling menguntungkan," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/4).
Retno mengatakan selain penandatanganan protokol tersebut, Indonesia juga setuju untuk memfasilitasi ekspor buah dari China ke tanah air, salah satunya Jeruk Mandarin.
Sementara itu Ni berharap selain Jeruk Mandarin, pihaknya berharap agar Indonesia bisa membantu menurunkan tarif impor buah nanas.
"Semua agar perdagangan bilateral lebih menguntungkan kedua belah pihak," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com