Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menggeber digitalisasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Percepatan digitalisasi dilakukan agar ketersediaan BBM di SPBU bisa dipantau secara real time atau langsung secara akurat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya menargetkan digitalisasi tahun ini bisa diselesaikan terhadap 5.850 SPBU. "Saat ini baru 350 yang didigitalisasi, targetnya Maret sudah 3.000," katanya di Palembang, Minggu (17/2).
Nicke mengatakan selain untuk pencatatan , digitalisasi dilakukan untuk meningkatkan kepastian stok BBM dan transaksi nontunai.
"Nanti data ini akan terhubung ke pusat data Pertamina. Jadi SPBU yang sudah minim stoknya akan terpantau secara otomatis dan persiapan untuk Pertamina untuk segera melakukan distribusi," ujar dia.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan digitalisasi SPBU juga akan membantu pemerintah dalam memutuskan kebijakan impor minyak. Digitalisasi bisa membantu pemerintah dalam membuat perhitungan atas minyak yang akan diimpor supaya tidak berlebihan atau kekurangan seperti yang terjadi belakangan ini.
"Saat stok di kilang menipis kan harus impor. Nah dengan data yang didapat dari digitalisasi ini kami tidak impornya kelebihan atau kekurangan sehingga masyarakat akan selalu tersedia BBMnya di mana pun berada," ujar Rini.
Sumber : cnnindonesia.com