Djamhari - Okezone
BEKASI - Sejumlah pedagang di areal Stasiun Kranji, Bekasi, berdemo menolak rencana penggusuran oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dalam aksinya mereka juga menuntut agar Dirut PT KAI Iganasius Jonan mundur dari jabatannya.
Sekretaris Paguyuban Pedagang Stasiun Kranji, Johannes Hutasoit, menegaskan para pedagang akan tetap berjualan di areal Stasiun. "Tiga surat penggusuran sudah kami terima sejak Januari, tapi kami tetap menolak atas dasar kemanusiaan," kata Johannes di lokasi, Kamis (5/4/2013).
Dia beralasan, para pedagang rata-rata sudah berjualan di tempat itu selama hampir 20 tahun. Bila mereka tiba-tiba digusur, Johannes mempertanyakan kemana lagi mereka harus mencari nafkah. " Kalau kami tidak berdagang mau makan apa keluarga kami dan bagaimana anak-anak kami sekolah," terangnya.
Johannes mengklaim ada sekira 300 pedagang yang menolak penggusuran. Pihaknya juga sudah meminta bantuan dari LBH dan Perpustabek (Persatuan Penggiat Usaha Stasiun Se-Jabodetabek).
Hingga berita ini ditulis, aksi penolakan dari pedagang masih berlangsung dengan penjagaan ketat aparat dari Polresta Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya.
Untuk diketahui, penggusuran kios dan lapak kaki lima pedagang ini dilakukan PT KAI sebagai bentuk pengembangan perkeretaapian Jabotabek dan Kereta Api Bandara sesuai Perpres 83 tahun 2011 yang pada tahun 2018 menargetkan 1,2 juta penumpang setiap harinya.
Namun, dalam rencana pembongkaran itu para pedagang kaki lima Stasiun Kranji menolak tempat usahanya dibongkar dengan terus menempati kios masing-masing.