Minyak Mentah Brent Kembali 'Memanas', WTI Malah 'Loyo'
27 Maret 2013, 09:27:02 Dilihat: 95x
Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
Browser anda tidak mendukung iFrame
Rabu, 27 Maret 2013 08:23 wib
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
SYDNEY - Minyak mentah patokan Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) turun tipis dan diperdagangkan mendekati level tertinggi lima minggu. Kenaikan terjadi, setelah data ekonomi AS mengisyaratkan pertumbuhan konsumen minyak mentah terbesar di dunia tersebut.
WTI turun setelah pesanan barang tahan lama dan harga rumah naik lebih dari perkiraan ekonom. Selain itu, American Petroleum Institute (API) mengatakan persediaan minyak mentah naik 3,7 juta barel pekan lalu. Sementara laporan Departemen Energi menunjukkan kenaikan sebesar 1,3 juta.
Melansir Bloomberg, Rabu (27/3/2013), minyak WTI untuk pengiriman Mei turun 18 sen USD96,16 per barel, turun 18 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Volume perdagangan berjangka yang diperdagangkan, turun 12 persen di bawah rata-rata 100 hari perdagangan.
Sementara minyak patokan Eropa, London-Brent untuk pengiriman Mei naik USD1,19 atau 1,1 persen ke USD109,36 per barel di Futures yang berbasis di London ICE Europe kemarin. Disparitas antara kedua minya mentah ini ditutup dengan premi USD13,02 per barel.
Pesanan barang tahan lama, atau pemesanan untuk barang di AS naik 5,7 persen pada Februari, terbesar sejak September. Perkiraan median dari 80 ekonom yang disurvei menyatakan kenaikan hanya sebesar 3,9 persen.
Laporan lain menunjukkan, penjualan rumah baru pada Februari mencatat dua bulan terbaik sejak 2008, dan perumahan real sestate, harga naik pada Januari paling tinggi sejak Juni 2006. (mrt)