Rizkie Fauzian - Okezone
Jum'at, 9 November 2012 08:37 wib
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
JAKARTA - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini masih memiliki peluang gap tipis di level 4.316-4.318, namun akhirnya tertutupi dan seharusnya memiliki peluang untuk rebound. Diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.298-4.310 dan resistance 4.338-4.345.
"Akan tetapi, kondisi tersebut haruslah diikuti dengan data-data ekonomi dan sentimen yang positif. Jika hal tersebut dapat tercapai, seharusnya IHSG mampu bergerak mix cenderung menguat tipis," kata analis pasar modal Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (9/11/2012).
Sementara bursa saham Eropa kembali positif yang dipicu kenaikan saham Swiss Re Ltd dan Hermes International SCA setelah merilis kinerja di atas estimasi. Dari 229 emiten yang berada dalam indeks Stoxx600companies, sebanyak 54 persen telah melaporkan kinerja di atas estimasi.
"Di sisi lain, pelaku pasar berharap positif bahwa parlemen Yunani akan menyetujui voting penghematan anggaran meski di lapangan terjadi demonstrasi menentang hal tersebut," ungkapnya.
Sementara pada bursa saham AS, diharapkan dapat mengalami rebound dengan asumsi pelaku pasar merespons positif langkah Yunani untuk melakukan penghematan anggaran agar bailout terlaksana dan data-data ekonomi berupa klaim pengangguran dan consumer confidence direspons positif.
"Jika hal tersebut terjadi maka seharusnya angin segar dapat berhembus pada perdagangan bursa saham Asia hari ini, termasuk IHSG," kata Reza.
Sebelumnya, banyaknya sentimen negatif kembali menghadang laju kenaikan IHSG sehingga harus terjerembab di zona merah. Kekhawatiran pelaku pasar akan gagalnya persetujuan fiscal cliff pada pemerintahan Obama yang baru.
"Selain itu spekulasi gagalnya voting Yunani untuk mendapat persetujuan pemangkasan anggaran, dan jelang pergantian kepemimpinan di China telah berimbas negatif pada pergerakan IHSG," tuturnya.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.328,04 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4.291 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.327,87. Volume perdagangan dan nilai total transaksi tercatat naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Sedangkan, pencatatan saham perdana BSSR pun terlihat gagal karena di buka di level Rp1.900 lebih rendah dari harga IPO Rp1.950 dan ditutup turun di level Rp1.940. Akan tetapi, pembukaan pasar saham Eropa di zona positif kembali mampu menahan penurunan IHSG lebih lanjut," pungkas Reza. (ade)