Yuni Astutik - Okezone
Senin, 23 Juli 2012 07:54 wib
Ilustrasi. (Foto: okezone)
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi bergerak stabil dikisaran Rp9.460-Rp9.480 per USD, dengan catatan selama belum ada sentimen negatif dari Eropa.
"Yang perlu diperhatikan untuk pekan depan adalah sentimen negatif dari aturan Bank Indonesia (BI) mengenai pembatasan kepemilikan perbankan umum oleh asing," kata analis valas, Rahadyo Anggoro, di Jakarta, Senin (23/7/2012).
Aturan tersebut, lanjutnya, dianggap akan menghambat masuknya Foreign Direct Investment (FDI), yang nantinya bisa menekan nilai rupiah. Selain itu perlu diwaspadai komentar negatif Menkeu Jerman, Wolfgang Schaeuble mengenai permasalahan fiskal Spanyol yang masih jauh dari penyelesaian.
"Diperlukannya tanggung jawab pemerintah untuk membantu pendanaan bank bermasalah, serta risiko kebangkrutan Spanyol yang memperbesar ancaman penyebaran krisis di Eropa, telah mengikis harapan pasar," katanya.
Sebagaimana diketahui pada perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah ditutup stabil di level seiring penguatan surat utang negara (SUN) akibat spekulasi Federal Reserve akan mengambil kebijakan pelonggaran moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS.
Kebijakan ini akan mendorong dana masuk ke emerging market. Indeks MSCI Asia Pasifik yang mencatat saham regional juga mengalami penguatan terbesar dalam tiga pekan setelah pidato Gubernur The Fed Bernanke yang mengatakan bank sentral AS siap mengambil langkah lanjutan untuk mendorong pemulihan bila dibutuhkan.
"Dengan sinyal opsi penambahan stimulus, membuat sentimen global positif dan mendorong rupiah lebih kuat," tandasnya. (ade)