Jatim Dilanda Cuaca Ekstrem saat Kemarau Tiba, BMKG Ungkap Pemicunya
07 Juli 2023, 14:43:39 Dilihat: 181x
Surabaya, Universitas Narotama Hujan lebat melanda beberapa daerah Jawa Timur yang sudah masuk musim kemarau sejak Mei. Fenomena apa ini sebenarnya?
Kepala Stasiun Meteorologi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan hal itu disebabkan oleh gangguan atmosfer di Jatim.
"Adanya gangguan pada atmosfer menyebabkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jatim," kata dia, melalui keterangannya, Jumat (7/7).
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, ia menyebut gangguan atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO), gelombang atmosfer ekuatorial Kelvin, dan gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby tengah aktif.
"Hal ini mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat," ucapnya.
Taufiq pun meminta beberapa wilayah di Jatim waspada potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi paling tidak sampai sepekan ke depan.
"Seperti hujan lebat, tanah longsor, puting beliung, hujan es dan genangan air pada periode 7- 13 Juli 2023," ujar dia.
Beberapa daerah yang potensial cuaca ekstrem itu antara lain Kota Blitar, Malang, Lumajang, Kota Malang, Tulungagung, Blitar, Banyuwangi, Jember, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, Batu, Trenggalek, Jombang, Nganjuk dan Ponorogo.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI," pungkasnya.
Cuaca ekstrem itu salah satunya terjadi di Lumajang. Hal itu berdampak pada longsor yang melanda beberapa titik, Jumat (7/7).
Akibat kejadian itu, tiga orang warga, yang merupakan ayah, ibu, dan anak, di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, meninggal tertimbun material longsor.
Peristiwa longsor juga terjadi di titik lain, yaitu di Jalur Piket Nol tepatnya di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Akibatnya jalur yang menghubungkan Lumajang - Malang, tertutup total.