Dampak Dahsyat Penyedotan Air Tanah: Kutub Bumi Geser, Air Laut Naik
21 Juni 2023, 10:05:33 Dilihat: 218x

Jakarta, Universitas Narotama -- Selain memicu penurunan permukaan daratan, penyedotan air tanah berdampak kepada kutub rotasi Bumi hingga memicu perubahan iklim.

Dilansir dari Space, kutub Bumi bergeser 80 cm antara tahun 1993 hingga 2010 karena jumlah air tanah yang disedot gila-gilaan. Di periode tersebut, manusia telah menyedot 2.150 gigaton air dari reservoir alami di kerak Bumi.

Jika jumlah itu dituang ke samudra, permukaannya akan meningkat sekitar 6 milimeter.

Studi tentang dampak penyedotan air tanah ini ditulis oleh periset Seoul National University Ki-Weon Seo yang dipublikasikan di Geophysical Research Letter.

"Kutub rotasi bumi sebenarnya banyak berubah," kata Ki-Weon Seo yang merupakan ahli geofisika seperti dilansir situs AGU.

"Studi kami menunjukkan bahwa di antara penyebab terkait iklim, redistribusi air tanah sebenarnya memiliki dampak terbesar pada arus kutub rotasi." ujarnya menambahkan.

Kemampuan air untuk mengubah rotasi Bumi ditemukan pada 2016. Sejak saat itu hingga sekarang, kontribusi spesifik dari air tanah terhadap perubahan rotasi itu belum dieksplorasi.

Dalam studi terbaru, para pakar melakukan pemodelan terhadap perubahan yang diobservasi pada arus kutub rotasi Bumi dan pergerakan air.

Pertama, dengan hanya mempertimbangkan faktor lapisan es dan gletser; kedua, menambahkan faktor skenario redistribusi air tanah yang berbeda.

Model tersebut hanya cocok dengan penyimpangan kutub yang diamati setelah para peneliti memasukkan 2.150 gigaton redistribusi air tanah.

Tanpa itu, modelnya meleset 78,5 sentimeter (31 inci), atau 4,3 sentimeter (1,7 inci) penyimpangan per tahun.

"Saya sangat senang menemukan penyebab penyimpangan tiang rotasi yang tidak dapat dijelaskan," kata Seo.

"Di sisi lain, sebagai penduduk Bumi dan seorang ayah, saya prihatin dan terkejut melihat bahwa memompa air tanah adalah sumber kenaikan permukaan laut lainnya."

Pakar pun menilai pengelolaan air tanah di seluruh dunia dapat membantu membatasi pergeseran kutub rotasi itu sekaligus dampak perubahan iklim yang menyertainya.

"Ini adalah kontribusi yang bagus dan dokumentasi yang penting tentunya," kata Surendra Adhikari, ilmuwan peneliti di Jet Propulsion Laboratory yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Adhikari adalah peneliti yang menerbitkan makalah tahun 2016 tentang redistribusi air yang berdampak pada penyimpangan rotasi.

"Mereka menghitung peran pemompaan air tanah pada gerakan kutub, dan itu cukup signifikan," tandasnya.

Sebelumnya, para pakar geologi menyebut penyedotan air tanah jadi faktor signifikan pemicu penurunan muka tanah, seperti yang terjadi di Jakarta dan Pekalongan

 

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.