Kisah Rahma Agustina, Lulusan SMK yang Sukses Jadi iOS Developer
22 Agustus 2022, 20:50:49 Dilihat: 265x
Jakarta, Universitas Narotama -- Pekerjaan bidang teknologi tidak pernah mengenal gender dan strata dalam pendidikan. Hal ini dibuktikan oleh Rahma Agustina Kusmaningrum, yang berhasil 'nyemplung' di dunia teknologi sebagai lulusan SMK.
Rahma, begitu sapaannya, adalah lulusan SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah. Ia belajar di SMK dengan mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Di jurusan tersebut, Rahma menjadi satu dari 8 perempuan dalam kelas yang memiliki total 25 siswa.
Merantau ke Jakarta dan Menjadi Seorang iOS Developer
Selepas lulus dari SMK, Rahma membawa bekal pengetahuannya bidang teknologi untuk bekerja di perusahaan software.
Ia kemudian berhasil menjadi seorang iOS developer di salah satu perusahaan pembuat software yakni Clapping Ape di Jakarta.
"Banyak di kampung saya itu anak-anak yang diharuskan untuk menikah. Kita sebagai perempuan harus mandiri juga independen karena kita tidak tahu ada masalah apa ke depannya yang membuat kita harus stand up sendiri," ucap Rahma, dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI.
Awalnya, Rahma mengaku sempat tidak diizinkan oleh orang tua untuk melanjutkan karier di Jakarta.
Alasannya karena ada kekhawatiran orang tua akan kondisi Rahma sebagai perempuan yang merantau.
"Dulu sempat cekcok sama orang tua itu kamu nanti gimana di sana, kalau sakit sendirian. Akan tetapi, setelah diyakini bekerja di Jakarta itu nggak seseram yang dibayangkan akhirnya dibolehkan dan didukung sampai sekarang," imbuh Rahma.
Awal Kemunculan Minat di Bidang Teknologi
Rahma juga bercerita bahwa dirinya tertantang untuk menekuni dunia teknologi usai dirinya diberi kesempatan oleh pihak sekolah melakukan workshop di perusahaan-perusahaan dunia yang ada di Indonesia.
Berangkat dari situ pula Rahma kemudian menemukan bakatnya.
"Kita diberi kesempatan oleh SMK untuk workshop di perusahaan-perusahaan dunia di Indonesia terus dikasih lihat pemiliknya itu untuk pembuatan software. Kalau menemukan isu yang belum diselesaikan itu tantangannya di situ," jelas Rahma.
"Semakin penasaran untuk menemukan solusi permasalahannya. Karena di sana didukung dengan tools yang high tech dan resource yang mendukung, jadi semakin dipelajari kok semakin seru. Saya akhirnya menemukan bakat di sini," tambahnya.
Terinspirasi dari Komunitas Pegiat Perempuan
Menurut Rahma, seiring dengan teknologi yang semakin hari semakin update dan berkembang, ada kebanggaan tersendiri ketika ia membuat aplikasi dan berguna untuk orang lain.
Dalam hal ini, Rahma mengaku, dirinya terinspirasi dari salah satu komunitas pegiat perempuan, yaitu Girl Support.
"Terinspirasi dari Girl Support, saya ingin mengangkat dari lingkungan terkecil, terutama di Kudus. Visinya biar tidak ada lagi stereotip dan banyak perempuan yang berani dan bangkit membantu orang lain di sekitar kita dan membantu perempuan lain untuk bisa maju dan berkembang," paparnya.
Sementara itu, founder sekaligus CEO Clapping Ape, Bobby Pranoto, mengakui bahwa Rahma adalah lulusan SMK yang mampu bersanding.
Bobby mengatakan bahwa ia tidak kalah dengan lulusan S-1 yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi.
"Rahma ini punya drive yang kuat yang bisa membuat feedback. Rahma juga memiliki technical skill yang oke, passion yang juga oke. Rahma merupakan satu-satunya perempuan di tim dan merupakan lulusan SMK," tuturnya.