Rotasi Bumi Melambat, Waktu Sehari di Bumi Makin Panjang
29 Oktober 2021, 07:20:01 Dilihat: 2157x
Jakarta, Universitas Narotama -- Rotasi Bumi dilaporkan melambat sehingga membuat perhitungan satu hari di Bumi bertambah.
Bahkan diperkirakan perlambatan ini membuat perhitungan waktu dunia mesti bertambah satu detik di tahun mendatang.
Belum diketahui apa penyebab dari lambatnya rotasi Bumi. Para ilmuwan tak yakin apa yang mendasari perubahan jangka panjang dari rotasi Bumi.
Tetapi pencatat waktu mengatakan kita mungkin masih membutuhkan "detik kabisat negatif" atau pengurangan perhitungan waktu global dalam dekade berikutnya.
Apa itu detik kabisat?
Rata-rata, setiap hari Bumi berotasi 86.400 detik. Tapi rotasi Bumi itu disebut tak sempurna, lantaran banyak variasi sepanjang waktu tergantung pada pergerakan inti, lautan dan atmosfer.
Saat ini perhitungan waktu dunia merujuk pada Universal Coordinated Time (UTC). Perhitungan jam ini didasarkan pada jam atom yang mengukur waktu dengan pergerakan elektron dalam atom yang telah didinginkan hingga nol. Sehingga, perhitungan waktu jam atom itu mutlak dan tidak berubah-ubah. Hal ini dilakukan lantaran perhitungan waktu dengan mengandalkan rotasi Bumi tidak dapat diandalkan lantaran kecepatan putaran yang tidak stabil, kadang lebih cepat atau lebih lambat.
Jadi ketika waktu rotasi Bumi dan jam atom tidak sinkron, ada sesuatu yang harus diubah. Ketika waktu astronomi, berdasarkan rotasi Bumi telah menyimpang dari UTC lebih dari 0,4 detik, maka UTC biasanya mendapat penyesuaian dalam bentuk "detik kabisat".
Bahaya, Bulan Menjauh Dari Bumi
Terkadang penghitungan detik kabisat ditambahkan seperti yang terakhir terjadi pada Malam Tahun Baru 2016. Pada saat itu satu detik ditambahkan pada 23 jam, 59 menit, dan 59 detik pada 31 Desember.
Para ilmuwan telah menambahkan detik kabisat rata-rata setiap 18 bulan sejak 1972, menurut ke Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST).
Ketika detik dikurangi, hal itu dikenal sebagai detik kabisat negatif. Tidak pernah ada lompatan kedua negatif dalam ketepatan waktu internasional, tetapi pada 2020 kemungkinan salah satunya mungkin diperlukan.
Rotasi Bumi tak stabil
Pada 2020, rotasi Bumi lebih cepat hingga memecahkan rekor hari terpendek sebelumnya, yang ditetapkan pada 2005 sebanyak 28 kali, seperti dikutip Space.
Hari terpendek terjadi pada 19 Juli 2020, ketika planet Bumi menyelesaikan rotasinya 1,4602 milidetik lebih cepat dari rata-rata 86.400 detik.
Sekarang, menurut Time and Date, putaran Bumi kian melambat. Paruh pertama tahun 2021 masih berlangsung cepat, dengan rata-rata lama hari mencatat waktu 0,39 milidetik lebih sedikit daripada tahun 2020.
Ilmuwan Temukan Planet Baru di Tata Surya dan Mudah Diamati
Namun dari 1 Juli hingga 30 September, hari-hari makin panjang dengan rata-rata menjadi 0,05 milidetik dibandingkan tahun 2020.
Dikutip Live Science, dengan demikian, Bumi tidak lagi mempercepat rotasinya, namun masih berputar pada tingkat yang lebih cepat dari rata-rata.
Berdasarkan tingkat rotasi saat ini, detik kabisat negatif mungkin diperlukan dalam waktu sekitar 10 tahun. Namun keputusan akhir dipegang oleh International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) di Paris.
"Kami telah mencoba memodelkan berbagai hal secara internal untuk dua tahun ke depan atau lebih," kata Nick Stamatakos, perwakilan Observatorium Angkatan Laut AS untuk Dewan Pengarah IERS.
Namun, pihaknya mengalami kesulitan memprediksi hitungan rotasi dan waktu, lebih dari enam bulan atau satu tahun ke depan.