Rusia dan Iran Kompak Kecam AS karena Sanksi Turki
18 Desember 2020, 09:00:00 Dilihat: 64x

Jakarta -- Rusia dan Iran mengecam sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Turki atas pembelian sistem rudal S-400.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut sanksi itu menunjukkan sikap arogansi AS.
"Ini, tentu saja, perwujudan lain dari sikap arogan terhadap hukum internasional, manifestasi dari tindakan koersif sepihak tidak sah yang digunakan Amerika Serikat selama puluhan tahun, kiri dan kanan," kata Lavrov, Senin (14/12) seperti dikutip dari AFP
Menurut dia sanksi itu tidak serta merta menambah kredibilitas AS di panggung internasional, termasuk di bidang kerja sama teknologi-militer.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan sanksi AS terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan udara buatan Rusia itu sama saja menghina hukum internasional.
"Kami mengutuk keras sanksi AS terhadap Turki dan mendukung rakyat dan pemerintahnya," kata Javad Zarif di Twitter.
Dia mengatakan langkah terhadap Ankara menunjukkan betapa cepatnya Washington menggunakan sanksi.
"Kecanduan AS terhadap sanksi dan penghinaan terhadap hukum internasional kembali ditampilkan secara penuh," katanya.
AS menjatuhkan sanksi kepada badan pengadaan militer Turki pada Senin sebagai hukuman karena mereka melanjutkan pembelian sistem rudal S-400 buatan Rusia.
Turki nekat tetap melakukan pembelian meski AS berulangkali mengeluarkan kecaman dan peringatan sanksi. Turki dijerat sanksi AS berdasarkan Countering Americas Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Aturan itu dibuat khusus untuk menjatuhkan sanksi kepada negara yang mempunyai kerja sama pertahanan atau ekonomi dengan musuh AS seperti Rusia, Iran serta Korea Utara.
Lewat sanksi tersebut, Washington melarang semua lisensi ekspor AS dan kredit pinjaman untuk badan pengadaan militer Ankara. AS juga membatasi visa pemimpin badan itu, Ismail Demir dan membekukan asetnya.
Pembelian S-400 memang menjadi polemik dalam hubungan AS dan Turki. Pejabat AS menganggap pembelian sistem pertahanan rudal ini "sangat problematik" karena dapat berdampak pada program kerja sama kedua negara.
AS dan negara-negara anggota NATO khawatir sistem radar dalam S-400 dapat melacak jet F-35 sehingga nantinya akan sulit menghindari senjata Rusia.
Namun, Turki menganggap klaim AS bahwa sistem S-400 akan membahayakan sistem NATO tidak berdasar.
Turki mengaku telah berulang kali mengusulkan untuk menangani masalah tersebut secara obyektif, realistis, dan tidak bias secara politik melalui kelompok kerja dengan partisipasi NATO.
Sumber cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.