CIA Akui di Belakang Kudeta Iran
24 Agustus 2013, 09:33:48 Dilihat: 63x

Fajar Nugraha - Okezone
Mohammad Mossadegh (Foto: Foreign Policy)
WASHINGTON - Setelah 60 tahun digulingkannya Perdana Menteri Iran Mohammad Mossadegh, sebuah dokumen CIA menyebutkan pengakuan bahwa Dinas Intelijen Amerika Serikat (AS) itu terlibat dalam kudeta yang terjadi pada 1953 tersebut.
The Independent National Security Archive Research Institute yang melaporkan dokumen ini menjelaskan, penguakan laporan tersebut diyakini menandakan pengakuan formal atas keterlibatan AS dalam penggulingan Mossadegh.
Dokumen yang dibuka pada 2011 itu diberikan kepada kelompok peneliti dari George Washington University sesuai dengan Undang-Undang Kebebasan Informasi AS. Dokumen ini menunjuk sejarah keterlibatan CIA di Iran pada pertengahan 1970 dan memaparkan secara detail mengenai upaya CIA melengserkan Mossadegh.
Pada pernyataan yang dikeluarkan oleh editor yang mengerjakan dokumen tersebut, Malcom Byrne, CIA menjelaskan keterlibatannya dalam kudeta itu.
"Kudeta militer yang melengserkan Mossadegh dan Kabinet Front Nasionalnya, dilakukan atas arahan CIA dan berdasarkan kebijakan luar negeri AS. Hal ini diketahui dan disetujui oleh petinggi di Pemerintahan AS saat itu," isi dari dokumen tersebut, seperti dikutip CNN, Selasa (20/8/2013).
Meski ini menunjukkan sebagai pengakuan formal pertama CIA, peran AS dalam penggulingan Mossadegh pada dasarnya sudah diketahui secara umum. Presiden Barack Obama juga mengakui keterlibatan AS dalam kudeta tersebut, ketika dirinya memberikan pidato di Kairo, Mesir pada 2009 lalu.
"Di tengah kecamuk Perang Dingin, Amerika Serikat memegang peran penting melengserkan Pemerintah Iran yang terpilih secara demokratis," ujar Obama saat pidatonya.
Pada 2000, mantan Menteri Luar Negeri AS Madeleine Albright juga sempat membicarakan intervensi AS itu. Di tahun yang sama, surat kabar The New York Times mempublikasikan tentang bocornya dokumen CIA mengenai lengsernya Mossadegh.
Rakyat Iran memilih Mossadegh sebagai perdana menteri pada 1951. Dengan cepat, Mossadegh melakukan nasionalisasi produksi minyak. Langkah ini dianggap sebagai tamparan bagi AS dan Inggris, namun memberikan peluang besar kepada Uni Soviet.
Beberapa saat setelah Mossadegh terpilih, CIA mulai merencanakan kudeta terhadapnya. Tujuannya yaitu memperkuat kekuasaan Shah Mohammad Reza Pahlavi dan menunjuk perdana menteri baru, Jenderal Fazlollah Zahedi. Sebelum kudeta, CIA bersama SIS Inggris membantu pembentukan front anti-Mossadegh.
Segera setelah kudeta, Mossadegh divonis hukuman mati, tetapi eksekusi mati tidak pernah dilakukan. Mantan Pemimpin Iran itu akhirnya wafat pada 1967 di Teheran. Setelah 60 tahun kejadian itu, kudeta 1953 masih menjadi masalah dalam hubungan AS-Iran. (faj)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.