Sri Mulyani: Hanya 9 Persen Masyarakat yang Mampu Kuliah
15 Oktober 2020, 09:00:15 Dilihat: 176x

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hanya 9 persen masyarakat Indonesia yang mampu dan beruntung meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Ini berarti, hanya 24,3 juta orang yang mampu mengecap bangku kuliah dari total penduduk Indonesia yang tercatat sebanyak 270 juta.
Sri Mulyani mengatakan mahasiswa lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) masuk kelompok 9 persen masyarakat Indonesia yang beruntung itu. Dengan keberuntungan itu, lulusan PKN STAN dituntut untuk membangun dan memperbaiki negara.
"Kalian harus paham bahwa kalian bagian kecil masyarakat Indonesia yang beruntung untuk mengecap perguruan tinggi. Sebagai masyarakat yang beruntung, muncul tanggung besar," ungkap Sri Mulyani dalam Wisuda PKN STAN angkatan ke 31 secara virtual, Rabu (14/10).
Apalagi, negara telah membiayai 100 persen biaya kuliah mahasiswa PKN STAN. Untuk itu, tanggung jawab yang dipikul pun semakin besar.
"Bagaimana kalian dituntut dengan ilmu dan kesempatan untuk bisa mengubah dan membangun negara ini jadi maju dan adil, sejahtera, memiliki martabat. Jangan kalian tuntut orang lain, saatnya sekarang kalian akan dituntut," papar Sri Mulyani.
Bendahara negara meminta seluruh lulusan PKN STAN untuk terus mengasah keterampilan, baik ilmu hingga karakter pribadi masing-masing. Karakter ini terkait dengan kemampuan komunikasi, keterampilan di organisasi, dan keterampilan memimpin.
"Kepemimpinan itu penting, yang penting itu adalah memimpin diri kalian sendiri," imbuh Sri Mulyani.
Ia mengingatkan lulusan PKN STAN agar tidak bermimpi untuk mendapatkan pujian di lingkungan kerja jika sudah memiliki nilai bagus di bangku kuliah. Masalahnya, bekerja dengan mengurus keuangan negara bukan persoalan mudah.
Tak jarang, karyawan yang bekerja di lembaga keuangan negara justru jadi sasaran caci maki masyarakat. Hal itu sering terjadi di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
"Kalian nanti yang bekerja di pajak, bekerja dengan dedikasi tinggi tekad untuk kumpulkan penerimaan pajak bagi keuangan negara. Kalian tidak akan di-terima kasih in bahkan sering kalian dicurigai. Bahkan jadi sasaran caci maki," ujar Sri Mulyani.
Namun, itu bukan menjadi alasan bagi karyawan di lingkungan Kementerian Keuangan untuk berkecil hati. Situasi itu justru bisa dimanfaatkan untuk menguatkan mental.
"Yang membuat hati anda besar dan yang buat anda tenang bukan puji-pujian, yang buat anda tenang dan hati anda besar adalah karena anda tau saya sudah dan akan terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," terang Sri Mulyani.
Ia berpesan agar lulusan PKN STAN tidak mencari ketenangan dari pujian dan media sosial. Lebih baik, tambah Sri Mulyani, lulusan PKN STAN fokus untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi negara.
"Jangan pernah mencari ketenangan dari pujian apalagi dari media sosial. Fokus terhadap apa yang anda ingin kontribusikan, bakti anda yang akan anda curahkan," pungkas Sri Mulyani.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.