Pemkab Cianjur Rogoh Rp500 Juta untuk Gunung Padang
05 Oktober 2013, 10:15:46 Dilihat: 502x
Oris Riswan - Okezone
Situs Megalitikum Cianjur (Foto: disparbud.jabarprov)
BANDUNG - Pemkab Cianjur akan merogoh kocek hingga Rp500 juta dari APBD untuk pengembangan situs Gunung Padang. Dana itu nantinya akan digunakan untuk membebaskan lahan di sekitar lokasi. Harga tanah di sana masih murah, sehingga dana yang dianggarkan diperkirakan cukup.
"Rencana lahan yang akan dibebaskan oleh Pemkab Cianjur ada lima hektare. Di sana itu lahannya masih murah, satu hektare itu Rp100 juta," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan.
Berbagai perbaikan sarana dan prasarana nantinya akan dibangun untuk menunjang Gunung Padang sebagai kawasan wisata. Rencananya di sekitar lokasi akan dibangun fasilitas umum, stage, area parkir, termasuk memindahkan pedagang ke lokasi lain.
Tak hanya itu, Gunung Padang akan dibagi tiga zona. Pertama adalah zona inti yang luasnya dua kilometer di sekitar Gunung Padang. "Zona inti ini harus steril," jelas Tedy.
Kedua adalah zona penyangga yang berada di posisi berikutnya. Direncakan luasnya sekira 1,5 hektare. "Tapi siapa tahu nanti dari hasil penelitian ternyata perlu 15 hektare. Itu bisa berkembang nanti," ucapnya.
Zona ketiga adalah zona pengembangan yang berada di sisi paling luar setelah zona inti dan zona penyangga. Di zona penyangga salah satunya berfungsi untuk menempatkan para pedagang.
"Tapi jika Pemprov Jawa Barat ingin membantu untuk pembebasan lahan, mungkin dana yang disediakan akan kami gunakan untuk alokasi yang lain, misalnya fasilitas umum seperti toliet atau parking area," tutur Tedy.
Pemkab Cianjur juga berharap, Pemprov Jawa Barat bisa turun tangan untuk memperbaiki akses jalan menuju lokasi yang panjangnya sekira 22 kilometer dari jalan raya. Tedy mengatakan, rencana pembebasan lahan dan penataan Gunung Padang sudah ada sejak 2007 lalu. Tapi selama ini terus tertunda karena APBD Kabupaten Cianjur terbatas.
Sementara soal adanya penelitian di Gunung Padang, menurutnya Pemkab Cianjur menyambut baik. Terpenting penelitian tidak melanggar kaidah-kaidah penelitian. Ia pun berharap penelitian-penelitian selanjutnya berjalan lancar, termasuk dilakukannya sosialisasi agar tidak lagi terjadi insiden antara peneliti dan masyarakat.
Tapi Tedy juga mengingatkan masyarakat agar jangan mencurigai para peneliti. "Berpikir positif dulu saja, jangan belum apa-apa terjadi benturan. Kalau penelitian tidak sesuai kaidah, baru (bertindak). Tapi itu juga harus sesuai kaidah, jangan dengan kekerasan," pungkasnya.