Awaludin - Okezone
PALANGKARAYA - Kesehatan seorang anak merupakan salah satu kewajiban orangtua untuk melindungi, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Orangtua mesti berhati-hati mengenai jajanan anaknya di sekolah. Hal tersebut lantaran di beberapa provinsi ditemukan makanan anak-anak di sekolah yang masih mengandung zat-zat berbahaya.
"Memang merupakan satu kepedulian atau kerisauan kita, waktu itu sering kali terjadi diare, keracunan di sekolah-sekolah, oleh karena itu 2010 dicanangkan penanaman gerakan aksi nasional, dengan pengamanan jajanan anak sekolah yang dimonitori oleh BPOM, dan saat ini jumlah di provinsi semakin banyak," ujar Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi usai menghadiri acara Rakernas BPOM RI 2013, di Kalimantan Tengah, Selasa (26/2/2013).
Menurutnya, hal tersebut tidak bisa ditolelir, dimana ada anak-anak sekolah yang keracunan akibat makanan yang dikonsumsinya.
"Itu tidak boleh ditolelir, memang ini merupakan tanggung jawab pemerintah. Dan kami sangat perduli akan kesehatan anak sekolah," tuturnya.
Paling terpenting, lanjut Nafsiah, adalah orang yang menyediakan makanan untuk di konsumsi anak-anak siswa.
"Dia (penjual jajanan) mesti sadar, bahwa dia bisa membawa penyakit untuk anak-anak. Apakah kukunya panjang dan kotor, dan dibeberapa daerah mereka sudah memakai sarung plastik, jadi sekarang sudah terjamin mutu makananya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucky S Slamet mengatakan, pihaknya mempunyai strategi untuk mencegah adanya makanan yang tidak baik untuk siswa di sekolah.
"Strateginya meningkatkan komunitas sekolah untuk melindungi dirinya sendiri, yaitu yang berperan guru, orangtua, dan petugas kantin," ujarnya.
Menurutnya, kasus ditemukan makanan anak siswa yang tidak baik sangat merata di setiap Provinsi.
"Pada dasarnya merata, tetapi kami bisa menurunkannya. Saat ini 76 persen yang sudah aman. Sekolah-sekolah yang menyediakan yang bisa terjangkau dan bergizi, kita tidak mau anak-anak tidak terpenuhi gizinya," lanjutnya.
Kata Lucky, banyak bahan-bahan yang terkandung dalam makanan siswa anak sekolah.
"Bahan-bahan berbahaya seperti mengadung formalin, zat pengawet atau bahan tekstil yang tidak diperbolehkan juga. Mikrobanya juga banyak dan sekarang sudah menurun," tutupnya.