Terendam Banjir, Jalur Kereta Api Lumpuh di Semarang
23 Februari 2013, 13:27:11 Dilihat: 140x
Nugroho Setyabudi - Okezone
Stasiun Poncul Semarang tergenang banjir
SEMARANG- Sebanyak 17 kereta api penumpang dan 14 kereta api pengakung barang tertahan di wilayah Daerah Operasional (Daop) IV Semarang, Jawa Tengah, akibat banjir merendam jalur rel kereta api. 31 rangkaian kereta tersebut dihentikan perjalanannya sejak Jumat 22 Februari malam pukul 23.00 WIB.
Manajer Humas PT KAI Daop IV Semarang, Surono, mengatakan, ketinggian air yang merendam rel mencapai 20 sentimeter. Padahal, agar rel dapat dilalui kereta api ketinggian air tidak boleh lebih dari 10 sentimeter.
"Sampai pukul 11.00 WIB siang ini air masih setinggi 12 sentimeter, sehingga lokomotif biasa tidak bisa melintas. Kami harus menggunakan kereta api diesel (KRD) untuk melangsir rangkaian kereta di sejumlah stasiun, tempat kami menghentikan kereta-kereta itu," jelas Surono saat ditemui di Stasiun Poncol, Sabtu (23/2/2013).
Surono juga mengatakan, hampir semua kereta yang melintas Semarang dihentikan. Dari barat, ada sekira 13 kereta penumpang dan enam kereta barang. Kereta penumpang dari barat tersebar mulai dari Stasiun Kaliwungu, Mangkang, Jrakah dan Poncol. Sedangkan dari timur terdapat empat kereta penumpang dan delapan kereta barang yang tertahan di Stasiun Alstuo dan Brumbung.
"Semua kereta api yang akan melintasi Semarang kami tahan di stasiun terdekat dengan kota ini, seperti misalnya kereta Kertajaya dan Sindoro dari barat, sementara kami tahan di Stasiun Kaliwungu dan Mangkang. Sedangkan dari timur ada kereta Argo Bromo Angrek dan Sembrani yang kami tahan di Alastuo," katanya Surono.
Menurut Surono, terdapat tiga titik banjir yang menyebabkan jalur kereta api yang melintasi wilayah operasional Daop IV, lumpuh. Ketiga titik itu berada di Muktiharjo, Stasiun Tawang dan Mangkang. Selain banjir, penyebab lumpuhnya jalur kereta api juga akibat longsor di KM 12 jalur Mangkang-Jrakah.
"Selain banjir ada perlintasan kereta api yang mengalami gogos (longsor kecil). Itu menyebabkan rel seperti menggantung karena batu kerikil dan tanah yang menyangga tergerus air semalam. Kira-kira sepanjang 10 meter dengan kedalaman dua meter, ini kan berbahaya jika dilewati kereta api. Tapi dini hari tadi sudah berhasil kami atasi, namun kereta hanya bisa melintas dengan kecepatan rendah, sekira 5 kilometer per jam," ungkap Surono.
Belum dapat dipastikan, jalur yang terendam air dapat dilintasi kereta api. Pihak Daop IV tidak dapat berbuat banyak untuk menanggulangi rendaman tersebut. Mereka hanya bisa menunggu banjir surut.
(tbn)