Cermat Berinvestasi di Masa Resesi
16 Oktober 2019, 09:00:00 Dilihat: 253x

Jakarta -- Kekhawatiran akan munculnya resesi ekonomi tengah menjadi topik perbincangan di masyarakat. Isu resesi mengemuka karena ekonomi beberapa negara melamban.
China misalnya, hanya tumbuh di kisaran 6,4 persen pada periode Oktober-Desember 2018 ke Januari-Maret 2019 dan kembali menurun ke 6,2 persen pada April-Juni 2019.
Penurunan sama juga dialami Indonesia. Pada Oktober-Desember 2018, ekonomi Tanah Air hanya 5,18 persen.
Pertumbuhan kembali turun pada kuartal I 2019 menjadi 5,07 persen. Ketika ekonomi melamban, penghasilan dan daya beli masyarakat akan menurun karena kegiatan industri menjadi loyo.
Ketika kondisi tersebut berlanjut, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat. Kalau benar terjadi, kemiskinan juga bisa meningkat.
Dalam kondisi seperti itu, Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan masyarakat harus pandai mencari sumber penghasilan tambahan. Salah satunya dengan berinvestasi.
Adakah investasi yang menguntungkan saat resesi?
Andi mengatakan ada. Ketika resesi datang, maka instrumen investasi yang paling pantas dipilih untuk menggandakan uang adalah instrumen yang tidak mudah terpengaruh sentimen perlambatan ekonomi, seperti emas dan reksa dana non saham.
Reksa dana yang ideal dipilih, yaitu reksa dana pendapatan tetap, uang, dan campuran.
"Hasil investasinya bisa berkisar 10 persen sampai 30 persen, tergantung produknya," ungkap Andi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/10).
Instrumen investasi lain yang tepat dipilih adalah surat utang negara (obligasi). Andi mengatakan instrumen ini sebenarnya akan terpengaruh.
Karena ketika resesi terjadi para petinggi bank sentral di dunia akan melakukan penyesuaian tingkat bunga acuan. Penyesuaian tersebut, akan membuat tingkat imbal hasil (yield) obligasi menurun.
Misalnya, ketika BI menurunkan bunga acuannya dari kisaran 6 persen ke 5,25 persen, maka imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) juga turun dari kisaran 8,25 persen ke 7,5 persen.
"Bagi beberapa orang, angka tersebut kurang menarik karena semakin dekat dengan asumsi inflasi pemerintah sebesar 3,5 persen. Tapi, instrumen ini termasuk menguntungkan, pasti, dan aman," katanya.
Apalagi saat ini pemerintah menyediakan surat utang ritel yang bisa dibeli mulai dari nominal Rp1 juta per investor. Untuk itu, katanya, tak ada salahnya bila instrumen investasi ini coba dimiliki.
Instrumen lain yang serupa tingkat keamanannya, namun sedikit lebih rendah imbal hasilnya dari surat utang adalah deposito bank. Deposito bank serupa dengan tabungan di bank.
Namun, dananya tidak bisa diambil sesuka hati alias harus diendapkan di bank dalam kurun waktu tertentu. Bila ingin mencoba, calon investor bisa mengkombinasikan investasi emas, reksa dana, dan surat utang pemerintah di saat bersamaan.
"Tidak ada salahnya bila dana didiversifikasi dengan masuk ke deposito, surat utang, reksa dana, dan lainnya. Bila sudah terlatih mentalnya, baru masuk ke produk yang lebih tinggi risikonya," jelasnya.
Instrumen lain yang juga bisa dijadikan alat mencari keuntungan saat resesi adalah properti. Hanya saja, Andi mengatakan instrumen ini kurang cair .
Dengan sifat tersebut, ketika kita membutuhkan uang tunai, instrumen tersebut sulit diuangkan.
"Ini biasanya pas untuk segmentasi menengah bawah. Tapi instrumen ini relatif tidak terganggu dengan resesi," terangnya.
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad menambahkan instrumen investasi tak tepat dimiliki ketika resesi adalah saham. Instrumen ini sangat mudah digoyang perlambatan ekonomi dan resesi.
"Tapi saham bisa bagus ketika dibeli saat harga turun, meski hanya berlaku yang fundamentalnya bagus. Instrumen ini juga hanya cocok untuk mereka yang agresif dan terbiasa investasi saham," tuturnya.
Nah, kira-kira instrumen investasi mana yang cocok dan berani Anda ambil?
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.