AS-China Perang Dagang, Produsen Tekstil RI Malah Raup Cuan
20 Juni 2019, 09:00:02 Dilihat: 330x

Jakarta -- Produsen tekstil Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex berhasil meraup untung dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Hingga kuartal I 2019, penjualan produk Sritex ke AS tumbuh dua kali lipat lebih dari US$9,4 juta menjadi US$20,7 juta atau setara Rp298 miliar (mengacu kurs Rp14.400 per dolar AS).
Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam mengatakan perseroan menargetkan nominal penjualan ekspor ke AS bertambah sebesar US$25 juta-US$30 juta setara Rp360 miliar-Rp432 miliar sepanjang 2019. Target itu tumbuh 43 persen-51,72 persen dibanding posisi penjualan ke AS sepanjang 2018 sebesar US$58 juta.
Ia mengungkapkan target itu tidak berbeda dengan pertumbuhan penjualan ke AS tahun lalu yang sekitar 50 persen. Penjualan ke AS melonjak sejak 2018 sebagai imbas perang dagang AS-China.
"Jadi konsumennya sudah ancang-ancang (persiapan). Biasanya (sebelum perang dagang) paling market (pasar) AS tumbuhnya 10 persen-15 persen," paparnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/6).
Pada kuartal I 2019, perusahaan asal Solo, Jawa Tengah ini mencatat porsi ekspor ke pasar Amerika sebesar 7 persen. Angka itu setara dengan ekspor ke negara-negara di Uni Emirat Arab, Afrika, dan Australia. Namun,masih di bawah ekspor ke Eropa sebesar 9 persen, Asia sebesar 37 persen, dan pasar domestik sebesar 40 persen.
Ia mengatakan produk ekspor Sritex ke AS meliputi benang dan pakaian jadi. Perseroan menjadi pemasok produk untuk perusahaan ternama seperti Disney dan Walmart.
Wakil Presiden Direktur Sritex Iwan Kurniawan Lukminto meyakini kondisi perang dagang ini akan menggenjot pertumbuhan penjualan perseroan ke AS.
"Sekarang ini masih ada policy (kebijakan) yang belum final untuk kategori tekstil, yang trade war ini sudah final kategori non tekstil, sedangkan yang tekstil akan segera ditingkatkan," katanya, Selasa (19/6).
Tahun ini, perseroan menargetkan porsi ekspor menjadi 62 persen-65 persen dari total penjualan. Hingga kuartal I 2019, porsi ekspor telah mencapai 60 persen.
Selain AS, Welly mengatakan perseroan akan menggenjot ekspor di beberapa negara lain, seperti Jepang dan Eropa. Sritex juga akan membidik peningkatan ekspor di kawasan Afrika dengan memanfaatkan kerja sama antara pemerintah (government to government/ g to g).
Tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 10 persen-15 persen. Tahun lalu, perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar US$1,03 miliar. Dengan target pertumbuhan penjualan 10 persen-15 persen, maka perseroan mematok target penjualan hingga US$1,13 miliar-US$1,18 miliar. Sementara hingga kuartal I 2019, perseroan berhasil mengantongi penjualan sebesar US$316,8 juta.
"Kalau melihat target kami kenaikan penjualan total 10 persen-15 persen, tentunya angka US$25-US$30 juta (kenaikan penjualan AS) itu tidak akan meng-cover target pertumbuhan kami, jadi akan di-support (didukung) negara lain," ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.