Waskita Karya Targetkan Lima Ruas Tol Laris Terjual Tahun Ini
06 Januari 2019, 09:00:00 Dilihat: 293x

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan dapat mendivestasikan atau menjual lima dari 18 ruas tol kepada investor tahun ini. Emiten berkode WSKT ini bahkan sampai memasarkan ruas tol ke investor luar negeri.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyatakan pihaknya akan mendatangi langsung investor yang berpotensi beli di Dubai, Hong Kong, dan Prancis. Perusahaan juga menggunakan jasa konsultan dari Pricewaterhouse Coopers (PWC), Deloitte, dan Ernst & Young (EY).
"Kami sudah bicara pada tahun politik ini kami masih optimis, tapi mungkin konsepnya memang beda. Biasanya tunggu peminat, sekarang kami datangi investornya," kata Haris, Jumat (4/1).
Waskita Karya membebaskan investor memilih ruas tol yang akan dibeli. Artinya, manajemen tak menargetkan ruas tol mana saja yang harus terjual tahun ini.
Beberapa ruas tol yang ditawarkan oleh Waskita Karya, antara lain Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Batang-Semarang, Tol Solo-Ngawi, Tol Ngawi-Kertosono, Tol Pasuruan-Probolinggo-Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, dan Tol Serpong-Cinere.
"Target kami lima ruas tol, kalau bisa lebih itu harapan kami," imbuh Haris.
Selain divestasi, perusahaan berencana untuk menerbitkan obligasi sekitar Rp5 triliun. Namun, Haris belum bisa memastikan jenis obligasi (bond) yang akan dirilis, apakah perpetual bondatau global bond.
"Itu sangat tergantung dengan kondisi, tapi itu akan kami lakukan di semester I akhir," tutur Haris.
Nantinya, perusahaan akan menggunakan sebagian raihan dana obligasi atau sekitar Rp2 triliun untuk pembiayaan kembali (refinancing). Sama seperti divestasi ruas tol yang diubah skemanya, perusahaan juga akan mengubah skema penawaran obligasi.
"Konsep yang akan kami tawarkan menggunakan obligasi tanpa bunga," tutur Haris.
Dengan kata lain, obligasi yang dirilis Waskita Karya tak akan memberikan pembayaran bunga secara berkala, melainkan akan dibayar penuh pada saat yang ditentukan atau masa jatuh tempo.
Lalu, manajemen akan mengikuti langkah pemerintah yang mengenakan skema kupon mengambang atau floating. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah dalam menerbitkan surat utang negara (SUN) beberapa waktu terakhir.
"Jadi floating rate plus spread. Jadi kami akan tentukan spread-nya nanti floating nya menggunakan capital market rate. Itu yang sedang kami tawarkan ke penjamin emisi efek," jelas Haris.
Selain itu, perusahaan juga akan mencari perusahaan penjamin emisi efek yang memiliki peringkat AAA untuk menarik investor menanamkan investasi dengan membeli obligasi yang ditawarkan.
Laba Stagnan
Waskita Karya menargetkan laba bersih tahun ini stagnan sebesar Rp4,1 triliun. Angka itu tak jauh beda dengan target laba bersih pada tahun lalu yang juga sekitar Rp4 triliun.
Direktur Utama I Gusti Ngurah Putra mengatakan kinerja stagnan tahun ini disebabkan beberapa tol baru akan beroperasi tahun ini. Dengan demikian, ada biaya operasional lebih yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
"Kami harus alokasikan top up untuk operasionalnya," ucap Putra.
Ia menjabarkan sejumlah pembangunan tol yang akan rampung tahun ini, misalnya Terbanggi Besar-Palembang dan Jakarta-Cikampek Elevated. Jika tidak selesai, maka Waskita Karya akan menggunakan kedua tol itu sebagai tol fungsional selama Lebaran tahun ini.
Sementara itu, perusahaan menargetkan dapat meraup pendapatan usaha sebesar Rp54 triliun dengan nilai kontrak baru sebesar Rp56 triliun. "Sehingga total kontrak yang akan dikelola pada 2019 diharapkan menjadi sebesar Rp120 triliun," jelas Putra.
Lebih lanjut, ia mengatakan perusahaan telah menerima pembayaran atas proyek dan dana talangan sebesar Rp40,15 triliun sepanjang tahun lalu. Jumlah itu terdiri dari Tol Batang-Semarang sebesar Rp5,75 triliun, Light Rail Transit (LRT) Palembang Rp3,9 triliun, Tol Pasuruan-Probolinggo Rp2,1 triliun, Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Rp1,96 triliun, dan penerimaan proyek lainnya Rp18,23 triliun.
"Kami juga ada penerimaan atas factoring piutang proyek Salatiga-Kartasura Rp2 triliun serta adanya pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp6,21 triliun," papar Putra.
Pada 2018, perusahaan menargetkan pendapatannya meningkat 10 persen dan laba bersih sebesar 8 persen. Bila dilihat kinerjanya per September 2018, pendapatan perusahaan naik menjadi Rp36,23 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp28,53 triliun.
Kenaikan itu membuat laba bersih Waskita Karya positif. Perusahaan membukukan keuntungan sebesar Rp3,72 triliun, sedangkan pada kuartal III 2017 lalu sebesar Rp2,59 triliun.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.