JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini kembali dibuka melemah. Tekanan mata uang dolar tampaknya semakin menguat.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Senin (27/1/2014), Rupiah dalam pergerakan non-delivery forward (NDF) tercatat melemah 25 poin atau 0,21 persen menjadi Rp12.200 per USD dari pembukaan Rp12.180 per USD. Sementara itu pergerakan harian Rupiah Rp12.180-Rp12.206 per USD.
Para investor percaya, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang mulai kehilangan momentumnya. Hal ini ditandai dengan penurunan ekonomi yang terjadi di China. Akibatnya, investor pun mulai meninggalkan negara-negara berkembang.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan bahwa turunnya aksi jual sepertinya masih akan menaungi aset berdenominasi Rupiah. Menurutnya hal tersebut membuat Rupiah melemah.
"Pagi ini mata uang Asia mayoritas melemah terhadap dolar," ujar Rangga seperti dikutip dari situs Samuel Sekuritas.
Rangga mengatakan, Rupiah tidak terhindar dari pelemahan, kurs Rupiah NDF tenor 1 bulan kembali naik ke kisaran Rp12.200 setelah sebelumnya bergerak di bawah Rp12.000.
Selain itu, lanjutnya, gelontoran data ekonomi dunia akan dimulai Senin ini dimana Jepang akan mengumumkan neraca perdagangannya. Serta Amerika Serikat (AS) mengumumkan penjualan rumah baru. (rzy)