Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri pada periode Juli mencapai USD259,540 miliar atau Rp2.946,29 triliun jika mengacu kurs tengah BI di kisaran Rp11.352 per USD. Utang tersebut, merupakan akumulasi utang pemerintah dan bank sentral serta sektor swasta.
Dari jumlah tersebut, tercatat uang dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) memiliki porsi paling besar. Dari data yang dikutip di BI, Senin (23/9/2013), hingga periode Juli, utang dengan denominasi dolar AS mencapai USD176,947 miliar atau Rp2.008,34 triliun dengan kurs tengah BI Rp11.350 per USD.
Sementara utang dalam denominasi yen Jepang setara dengan USD32,505 miliar atau Rp368,931 triliun, untuk utang luar negeri menggunakan euro, setara dengan USD6,365 miliar atau Rp72,242 triliun.
Sementara utang dengan denominasi dolar Singapura setara dengan USD6,187 miliar atau Rp70,222 triliun, utang luar negeri menggunakan poundsterling setara dengan USD592 juta atau Rp6,719 triliun, dan utang luar negeri menggunakan frank Swiss setara dengan USD330 juta atau Rp3,745 triliun.
Sementara untuk akumulasi utang dari mata uang lainnya mencapai USD2,617 miliar atau Rp29,702 triliun, sedangkan untuk utang dengan nominasi Rupiah, yang dipinjam dari negara lain, mencapai Rp385,865 triliun.
()