Iwan Supriyatna - Okezone
JAKARTA - Nilai tukar rupiah bergerak melemah seiring dengan sentimen negatif global. Alhasil, nilai dolar pun kembali bergeliat.
Posisi rupiah, seperti dilansir dari kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah ke level Rp9.726 per USD pada Kamis (21/3/2013), dibandingkan periode perdagangan sebelumnya Rp9.723.
Yahoofinance melansir rupiah berada diposisi Rp9.720 melemah dari Rp9.733. Namun, Bloomberg mencatatkan rupiah berada di posisi Rp9.755.
Sebelumnya, Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menjelaskan bahwa pelaku pasar menanti voting Siprus terkait persetujuan rencana skema bailout yang diinginkan oleh zona euro yakni pemberlakuan pungutan pajak bagi deposan.
"Maka pemberian bailout akan gagal dan Siprus akan terancam default," jelasnya di Jakarta.
Selain itu, pelemahan rupiah terbatas setelah terimbas pernyataan Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Philip Lowe, bahwa nilai tukar dolar Australia sekarang tidak begitu tinggi dan kenaikan foreign direct investment (FDI) China.
"Sentimen yang ada, belum mampu mendorong rupiah ke zona hijau, tampaknya pelaku pasar masih menanti kelanjutan Siprus," kata dia. (wan)
(wdi)