Widi Agustian - Okezone
Rabu, 7 November 2012 09:07 wib
Nat Rothschild-Prabowo Subianto-Aburizal Bakrie. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Nat Rothschild sudah memberikan proposal tandingan kepada Bumi Plc untuk mencegah Grup Bakrie mengambilalih PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Tak tanggung-tanggung, Rothschild pun dikabarkan menggandeng beberapa pihak di Indonesia, salah satu yang ditemuinya adalah Prabowo Subianto. Prabowo adalah ketua umum Partai Gerinda, dia juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat presiden Indonesia. Selain itu, Prabowo merupakan mantan menantu dari Presiden Soeharto.
Lalu, bagaimana dampak aksi terbaru Rothschild tersebut ke saham-saham perusahaan milik Grup Bakrie di Indonesia? Berdasarkan pantauan Okezone, sejak kabar ini berhembus, saham-saham Grup Bakrie mengalami tekanan.
1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Harga saham perusahaan batu bara andalan Grup Bakrie ini terpantau terus turun, yakni dari Rp670 (2 November) menjadi Rp650 (pada 6 November).
2. PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Perusahaan yang memiliki saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) ini harga sahamnya terus melorot dari Rp390 (2 November) menjadi Rp380 (5 November) dan Rp375 (6 November).
3. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY). Perusahaan properti Bakrie ini turun dari Rp60 (2 November) menjadi Rp59 (6 November).
4. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP). Perusahaan perkebunan ini turun dari Rp117 (2 November) menjadi Rp116 (5 November) dan Rp114 (6 November).
5. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Saham perusahaan telekomunikasi ini turun dari Rp58 (2 November) menjadi Rp56 (5 November) dan Rp55 (6 November).
Sementara itu, saham PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) terpantau stagnan di Rp50, begitu juga saham PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) tetap di Rp50. Hanya saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang naik dari Rp510 (2 November) menjadi Rp550 (6 November).
Sebagai informasi, langkah terbaru Rothschild ini adalah sebagai bentuk perlawanan atas proposal yang diajukan Grup Bakrie ke Bumi Plc, perusahaan asal London, Inggris yang awalnya dijalankan bersama oleh Rothschild dan Bakrie.
Tak hanya itu, Rothschild juga disebut-sebut telah meminta perusahaan investasi kelas kakap, Morgan Stanley, sebagai pendamping dalam menghadapi persoalan bisnisnya dengan Grup Bakrie.
Sebelumnya, Grup Bakrie mengajukan proposal, yakni untuk melepas kepemilikan di Bumi PLC sebesar 23,8 persen untuk ditukar dengan 10 persen kepemilikan di Bumi Resources.
Pada proposal tahap kedua, Grup Bakrie akan membeli 18,9 persen sisa saham Bumi PLC di unit usaha Indonesia senilai USD278 juta atau setara Rp2,6 triliun (Rp9.600 per USD). Bakrie kemudian dapat mengendalikan 29 persen saham Bumi Resources dan tidak perlu berhubungan dengan Bumi PLC.
Dalam proposal tahap ketiga, Bakrie akan membeli aset tambang lain milik Bumi PLC, yakni 85 persen saham di PT Berau Coal Energy senilai USD950 juta (Rp9,1 triliun). (wdi)