Rizkie Fauzian - Okezone Jum'at, 5 Oktober 2012 08:39 wib Ilustrasi. (Foto: Corbis) JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melaporkan kisaran harga penerbitan saham baru sebanyak 1.512.858.200 saham sebesar Rp1.000-1.400 per saham. Sementara harga pelaksanaannya akan diumumkan 5 November 2012. Saham baru yang akan ditawarkan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang berhak dengan ketentuan, setiap pemegang 555 ribu saham (baik pemegang saham seri A maupun seri B yang tercatat berhak memperoleh 94.943 HMETD untuk satu saham baru. Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengungkapkan, BTN telah menandatangani perjanjian pembelian sisa saham dengan PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai pembeli siaga. "Pembeli siaga setuju untuk membeli sampai 425.889.700 saham baru yang tidak diambil bagian setelah penutupan Penawaran Umum Terbatas I," kata Iqbal, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (5/10/2012). Saat ini, pemerintah memilki 71,85 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh, berhak atas 1,086 miliar HMETD. Pemerintah telah menandatangani perjanjian dengan Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas di mana pemerintah akan menjual sahamnya kepada tiga sekuritas BUMN itu. Setelah terjadinya transaksi itu, maka kepemilikan saham pemerintah berkurang menjadi 61,35 persen setelah right issue dan penerbitan saham baru. Dengan asumsi bahwa seluruh opsi yang dikeluarkan berdasarkan program management and employee stock option, yang akan berakhir pada 2007 dilaksanakan, maka kepemilikan pemerintah di BTN menjadi 60 persen. Pemerintah menegaskan tidak akan menjual dan mengalihkan sahamnya yang sekarang dimiliki di BTN untuk jangka waktu enam bulan setelah pernyataan pendaftaran atas right issue. Untuk periode 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran atas PUT I efektif, maka BTN tidak lagi menerbitkan atau mencatatkan saham baru yang dapat dikonversi menjadi saham. (ade)