Macron Pastikan Penangkapan CEO Telegram di Prancis Bukan Isu Politik
27 Agustus 2024, 09:30:33 Dilihat: 41x
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Prancis Emmanuel Macron buka suara terkait penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov. Ia menyatakan penangkapan CEO Telegram di Prancis pada Sabtu (24/8) malam itu tak berkaitan dengan masalah politik
Hal tersebut disampaikan setelah taipan teknologi itu menghabiskan hari keduanya dalam tahanan Prancis setelah ditangkap di bandara Paris.
"Itu sama sekali bukan keputusan politik. Semua bergantung pada hakim untuk memutuskan masalah ini," kata Macron seperti diberitakan AFP pada Senin (26/8).
Macron mengatakan meski Prancis "sangat berkomitmen pada kebebasan berekspresi dan berkomunikasi", kebebasan tersebut "ditegakkan dalam kerangka hukum, baik di media sosial maupun dalam kehidupan nyata."
"Terserah kepada peradilan, dengan independensi penuh, untuk menegakkan hukum," Macron menegaskan.
Pada Sabtu (24/8) waktu setempat, Durov ditangkap atas dugaan gagal membendung penyebaran konten ilegal di Telegram. Sebelum penangkapan, kata seorang sumber yang dekat dengan kasus ini, Durov datang dari Baku, Azerbaijan. Durov yang memiliki kewarganegaraan Rusia dan Prancis itu ke Paris untuk makan malam di Paris, dan saat itu ditemani seorang pengawal dan asisten pribadi yang selalu menemaninya. OFMIN Prancis, lembaga yang bertugas mencegah kekerasan terhadap anak di bawah umur, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Durov dalam penyelidikan awal.
Pengadilan Prancis memperpanjang penahanan pendiri dan kepala Telegram kelahiran Rusia Pavel Durov setelah penangkapannya di bandara Le Bourget, Prancis, imbas dugaan kejahatan terorganisasi di aplikasi perpesanannya.
Periode penahanan awal untuk pemeriksaan ini dapat berlangsung hingga maksimal 96 jam atau 4 hari. Ketika fase penahanan berakhir, hakim dapat memutuskan untuk membebaskan atau mengajukan tuntutan dan menahannya lebih lanjut.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, istana kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengatakan pihaknya menunggu untuk melihat tuntutan resmi terhadap Durov.
Peskov, melansir Reuters, mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak bertemu Durov di Baku minggu lalu.