Bayang-bayang Pengguna TikTok di Keunggulan Prabowo-Gibran
19 Februari 2024, 10:56:18 Dilihat: 240x
Kedigdayaan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di TikTok diduga berperan dalam keunggulan sementara di Pilpres 2024. Penyebaran sentimen dan informasi yang ringan jadi kunci.
Drone Emprit, dalam sejumlah analisisnya, mengungkap Prabowo-Gibran jadi paslon yang paling banyak interaksi di TikTok dalam sejumlah momen.
Pada Kamis (15/2), mereka mendapatkan 87,7 interaksi post For Your Page (FYP) di TikTok (82 persen) dari total interaksi pada hari pencoblosan, 14 Februari.
Sementara, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup 14,4 juta interaksi (14 persen) dan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup 4,2 juta interaksi (4 persen).
Pada Sabtu (10/2), kampanye Prabowo-Gibran di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, juga mendapat interaksi yang lebih besar di TikTok dibandingkan kampanye Anies-Muhaimin di Jakarta International Stadium (JIS).
Kata kunci 'GBK' mendapat 72 juta interaksi (79 persen), sedangkan JIS mendapat 20 juta interaksi (21 persen).
Popularitas dari pasangan Prabowo-Gibran di TikTok juga ditunjukkan dari volume interaksi yang didapatkan pada periode 21 Januari hingga 3 Februari.
Prabowo 'Kuasai' Warga TikTok Diduga karena Emosi, Bukan Rasional
Analisis Drone Emprit mengungkap total jumlah likes, komen, share, dan views untuk pasangan ini mencapai 1,7 miliar. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat yang didapatkan paslon 1 yang hanya mendapatkan 700 juta interaksi dan paslon 3 yang mendapat 780 juta interaksi.
Sekadar informasi, menurut data Statista per Januari 2024, Indonesia menjadi negara dengan pengguna TikTok terbanyak kedua, dengan 126 juta pengguna, di bawah Amerika Serikat (AS).
Angka yang amat signifikan jika melihat data pemilih tetap (DPT) 2024 yang mencapai 204,8 juta orang.
Angka-angka signifikan Prabowo-Gibran di TikTok itu berbanding lurus dengan keunggulan di hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 dari sejumlah lembaga.
Litbang Kompas, misalnya, dengan data nyaris 100 persen paslon 2 berada di puncak dengan 58,48 persen; LSI juga punya angka sejenis, yakni 57,46 persen.
Adakah pengaruh konten-konten Prabowo-Gibran di TikTok itu dalam keunggulan di Pilpres ini?
Pakar menyoroti setidaknya ada empat faktor utama yang terkait TikTok dalam keunggulan paslon 2.
Faktor pertama, jumlah konten yang besar yang sudah berseliweran sejak lama di TikTok. Hal ini membuat pengguna masuk ke dalam 'lingkaran' konten yang terkait paslon ini.
"Jadi implikasi dari kekerapan atau intensitas memproduksi dan mendistribusi konten yang tinggi, akhirnya terbentuk algoritma itu, apa namanya, dalam tanda kutip, memaksa untuk masuk ke ruang-ruang media sosial," kata Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan
Menurut data Drone Emprit, paslon 2 jadi yang paling lama menggarap bersama paslon 3, dengan masing-masing postingan mencapai 95 ribuan dan 96 ribuan dalam setahun terakhir.
Sementara, paslon 1 masuk belakangan dengan total postingan setahun terakhir hanya 17 ribuan.
Faktor kedua, konten-konten yang didistribusikan cenderung ringan hingga mudah diterima oleh para pengguna TikTok.
"Kontennya 02 ini tadi populer, populer ini artinya mudah diterima oleh orang banyak tanpa berpikir jelimet, joget gemoy, kemudian apa, jargon-jargon populernya anak muda seperti ke gaspol dan sebagainya," jelas Firman.
Menurut Firman, jenis konten ini sejalan dengan kecenderungan pengguna medsos yang menggunakan platform untuk mencari hiburan di tengah kegiatan utama.
"Sehingga ketika media sosial itu menyajikan sesuatu yang berat, sesuatu yang konseptual, itu kadang-kadang mereka males mencerna," imbuhnya.
Senada, Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan model konten yang disukai di TikTok cenderung konten yang sederhana dan bersifat gimmick. Ini yang membedakannya dengan kubu Anies-Cak Imin.
"Modelnya kan yang disukai di TikTok yang simple-simple yang sifatnya gimmick. Gimmick-gimmick, joget, yang sederhana gitu. Sementara bawaan dari 01 kan lebih banyak ke gagasan. Gagasan kan agak berat ya buat mereka [pengguna]," katanya