Masih Percaya Klaim Bahan Bakar Air? Elon Musk Saja Bilang Bodoh
18 Juli 2023, 10:20:50 Dilihat: 499x

Jakarta, Universitas Narotama -- CEO sekaligus salah satu pendiri Tesla Elon Musk mengaku skeptis soal penggunaan air sebagai bahan bakar kendaraan di tengah sejumlah klaim tersebut di tanah air. Masih ragu dengan dalih karya anak bangsa?

"Hal paling bodoh yang dapat saya bayangkan untuk penyimpanan energi," ujar dia, dalam wawancara di Financial Times Future of the Car Summit, beberapa waktu lalu, dikutip dari CNBC.

Dalam sesi wawancara itu, Musk ditanya soal pandangannya soal peran hidrogen dalam mempercepat transisi bahan bakar fosil. Ia dengan tegas menjawab "tidak".

"Penting untuk dipahami bahwa jika Anda menginginkan sarana penyimpanan energi, hidrogen adalah pilihan yang buruk," ucapnya.

CEO SpaceX itu melanjutkan bahwa "tangki raksasa" diperlukan untuk menampung hidrogen dalam bentuk cair. Jika disimpan dalam bentuk gas, kendaraan akan membutuhkan tangki yang "lebih besar".

Kenapa demikian? "[Bahan bakar hidrogen] itu tidak terjadi secara alami di Bumi. Jadi Anda harus memisahkan air lewat elektrolisis atau memecah hidrokarbon," ujarnya, kepada Financial Times.

"Ketika Anda memecah hidrokarbon, Anda benar-benar belum memecahkan masalah bahan bakar fosil, dan efisiensi elektrolisisnya buruk," jelas Musk.

Alhasil, kata dia, energi yang dikeluarkan untuk memproduksinya malah tak sebanding dengan yang didapatkan.

"Jadi Anda benar-benar menghabiskan banyak energi untuk... memisahkan hidrogen dan oksigen. Kemudian Anda harus memisahkan hidrogen dan oksigen dan menekannya. Ini juga membutuhkan banyak energi."

"Jumlah energi yang dibutuhkan untuk ... membuat hidrogen dan mengubahnya menjadi bentuk cair sangat mengejutkan. Ini adalah hal paling bodoh yang bisa saya bayangkan untuk penyimpanan energi," sambung pria terkaya di dunia versi Forbes itu.

Sebelumnya, Badan Energi Internasional (IEA) menyatakan hidrogen sebagai "pembawa energi serbaguna" karena memiliki beragam aplikasi dan dapat digunakan di sektor-sektor seperti industri dan transportasi.

Pada 2019, IEA mengatakan hidrogen adalah "salah satu opsi utama untuk menyimpan energi dari energi terbarukan dan tampaknya menjanjikan untuk menjadi opsi berbiaya terendah untuk menyimpan listrik selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan."

 

Musk sendiri sudah berulangkali meledek gagasan itu. Pada Juni 2020, dia berkicau "fuel cells = fool sells (sel bahan bakar = penjualan bodoh)". Sebulan kemudian, ia men-tweet, "Hydrogen fool sells make no sense (Penjualan bodoh hidrogen tidak masuk akal)."

Terpisah, peneliti Laboratorium Motor Bakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arifin Nur mengatakan penggunaan air sebagai bahan bakar merupakan hal yang belum efisien.

Hal itu lantaran proses pemisahan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen yang terbilang tidak mudah.

"Untuk memisahkan unsur air yang merupakan unsur paling stabil di dunia, itu membutuhkan energi yang sangat besar," ujar Arifin dikutip situs resmi BRIN.

Menurut Arifin, riset semacam ini telah dilakukan di banyak negara termasuk di Indonesia yang dilakukan pada 2012. Setelah diuji, kata dia, "hasilnya tidak seperti yang klaim oleh penemu".

Dia mengatakan memisahkan molekul air menjadi hidrogen dan oksigen membutuhkan energi yang besar, dan tidak sepadan dengan energi yang dihasilkan.

Terkait temuan ini Arifin menganjurkan kepada pihak yang menghasilkan temuan hendaknya dilakukan pengujian terlebih dahulu di laboratorium, agar hasil temuan tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah.

Sebelumnya, dalam beberapa tahun muncul klaim sejumlah warga bisa menghasilkan bahan bakar dari air atau membuat kendaraan berbahan bakar air. Hal itu disambut gegap gempita dengan embel-embel karya anak bangsa. Beberapa pejabat pun pernah kecele.

Yang terakhir adalah klaim dari Aryanto Misel, warga Cirebon yang mengaku menemukan alat pengubah air menjadi energi yang dinamai Nikuba. Metode itu diaplikasikan ke sepeda motor milik TNI dengan mengandalkan generator elektrolisis.

Dia mengklaim butuh satu liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektrolisis oleh Nikuba untuk bisa menjalankan kendaraan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang dalam uji coba yang telah dilakukan.

Hal itu pun sudah dibantah para pakar.

 

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.