Hati-hati Jika Air Kencing Berwarna Ini, Bisa Jadi Diabetes
06 Juni 2023, 11:05:10 Dilihat: 44012x
Jakarta, Universitas Narotama -- Diabetes salah satunya bisa ditandai dengan perubahan warna urine. Apa warna kencing penderita diabetes?
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang menghantui banyak orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes.
Sementara di Indonesia, catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menemukan prevalensi diabetes melitus meningkat jadi 8,5 persen dari 6,9 persen pada tahun 2013. Angka ini juga diprediksi terus meningkat.
Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Warna kencing penderita diabetes
Sejumlah gejala yang dialami tubuh bisa menandai diabetes. Salah satunya dapat dilihat dari warna urine.
Melansir Healthline, warna kencing penderita diabetes biasanya terlihat dari air urine yang keruh. Selain warna yang keruh, urine juga mungkin akan berbau manis atau seperti buah.
Warna yang cenderung keruh ini disebabkan oleh adanya penumpukan gula dalam urine. Sebagaimana diketahui, ginjal akan menyaring kelebihan gula dalam darah yang kemudian diekskresikan dalam urine.
Bagi sebagian orang, kondisi ini bisa menjadi gejala awal diabetes. Untuk itu, Anda disarankan segera memeriksakan diri jika melihat warna urine yang tiba-tiba menjadi lebih keruh.
Selain oleh penumpukan gula, penyakit ginjal kronis juga dapat membuat warna urine menjadi keruh. Diabetes sendiri diketahui dapat merusak ginjal.
Keruhnya urine juga dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK). ISK sendiri bisa lebih sering dialami oleh orang dengan diabetes. Gara-garanya, kadar gula darah yang tinggi dapat mempersulit tubuh melawan infeksi.
Selain sebagai warna kencing penderita diabetes, urine yang keruh juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi lain. Misalnya saja dehidrasi, ISK, vaginitis, batu ginjal, penyakit menular seksual (PMS), masalah pada prostat, dan jenis diet tertentu.