Apakah Penampakan Itu Nyata?
17 April 2023, 10:26:40 Dilihat: 308x

Jakarta, Universitas Narotama -- Fenomena melihat penampakan atau makhluk halus ternyata berkaitan dengan perubahan sinyal otak.

Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan di Institut Teknologi Federal di Lausanne (EPFL). Studi itu mengungkapkan, pasien yang menderita kondisi neurologis atau kejiwaan sering merasakan 'kehadiran' yang aneh.

Dikutip dari Science Daily, para pakar di Institut tersebut pun sudah berhasil menciptakan apa yang disebut ilusi hantu di laboratorium.

Anggota tim peneliti, Olaf Blanke di EPFL mengungkap "rasa kehadiran hantu" sebenarnya hasil dari perubahan sinyal otak sensorimotor, yang terlibat dalam membangkitkan kesadaran diri dengan mengintegrasikan informasi dari gerakan kita dan posisi tubuh kita di ruang.

Para pakar pertama-tama menganalisis otak dari 12 pasien dengan gangguan saraf. Analisis MRI otak pasien mengungkapkan adanya gangguan pada tiga daerah kortikal: korteks insular, korteks parietal-frontal, dan korteks temporo-parietal.

Ketiga area ini terlibat dalam kesadaran diri, gerakan, dan rasa posisi dalam ruang (proprioception). Bersama-sama, mereka berkontribusi pada pemrosesan sinyal multisensor, yang penting untuk persepsi tubuh sendiri.

Para pakar kemudian menuangkan hasil penelitiannya di Current Biology. Dalam jurnalnya, para pakar mengungkap, mereka melakukan percobaan "disonansi" yakni para peserta yang ditutup matanya melakukan gerakan dengan tangan di depan tubuh.

Di belakang para peserta, perangkat robot memproduksi gerakan mereka seperti menyentuh punggung mereka secara realtime. Hasilnya adalah semacam perbedaan spasial, tetapi karena gerakan robot yang tersinkronisasi, otak peserta dapat beradaptasi dan mengoreksinya.

Selanjutnya, para ahli saraf memperkenalkan penundaan sementara antara gerakan peserta dan sentuhan robot. Di bawah kondisi asinkron ini, mendistorsi persepsi temporal dan spasial, para peneliti mampu menciptakan kembali ilusi hantu.

Para peserta tidak menyadari tujuan percobaan. Setelah sekitar tiga menit sentuhan tertunda, para peneliti menanyakan apa yang mereka rasakan. Secara naluriah, beberapa subjek melaporkan "rasa kehadiran" yang kuat, bahkan menghitung hingga empat "hantu" yang sebenarnya tidak ada.

"Bagi beberapa orang, perasaan itu begitu kuat sehingga mereka meminta untuk menghentikan eksperimen tersebut," kata Giulio Rognini, yang memimpin penelitian tersebut.

Ini menegaskan bahwa hal itu disebabkan oleh persepsi yang berubah dari tubuh mereka sendiri di otak.

"Eksperimen kami menginduksi sensasi kehadiran yang asing di laboratorium untuk pertama kalinya. Ini menunjukkan bahwa hal itu dapat muncul dalam kondisi normal, hanya melalui sinyal sensorik-motorik yang saling bertentangan," jelas Blanke.

 

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.