Jakarta, Universitas Narotama -- Sebuah studi terbaru menemukan bahan rahasia yang terdapat dalam lukisan seniman legendaris Leonardo da Vinci, yakni campuran kuning telur dalam cat minyak.
Bahan ini disebut dapat membantu lukisan tahan terhadap kelembapan dan untuk mencegah kerutan dan kekuningan.
Studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communication ini disebut "dapat meningkatkan pelestarian karya seni yang tak ternilai harganya."
Sebelumnya, residu protein telah diketahui terdeteksi dalam karya-karya da Vinci dan sejumlah seniman terkenal, seperti Sandro Botticelli dan Rembrandt. Kini, penelitian ini menunjukkan bahwa protein tersebut berasal dari yang dimasukkan ke dalam lukisan dengan sengaja.
Dalam studi ini, para ahli menemukan penambahan telur ke dalam lukisan cat minyak "bertindak sebagai antioksidan, memperlambat proses pengawetan." Dengan kata lain, kombinasi ini membantu menghentikan cat dari kerusakan.
"Hanya ada sedikit sumber tertulis tentang hal ini, dan tidak ada karya ilmiah yang pernah dilakukan sebelumnya untuk menyelidiki subjek ini secara mendalam," kata Ophélie Ranquet, penulis studi dari Institut Teknik dan Mekanika Proses Mekanik di Institut Teknologi Karlsruhe di Jerman, dikutip dari CNN.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bahkan dengan jumlah kuning telur yang sangat sedikit, Anda bisa mendapatkan perubahan sifat yang luar biasa pada cat minyak, yang menunjukkan bagaimana hal itu mungkin bermanfaat bagi para seniman," tambahnya.
Dalam studinya, para peneliti menemukan protein telur menekan air yang diserap dalam cat di lingkungan yang lembap. Ketika lukisan mengering, protein telur membantu mencegah lukisan menguning dan berkerut, masalah yang bahkan dihadapi Leonardo da Vinci.
Para seniman terkenal menambahkan kuning telur ke dalam jenis cat yang pertama kali muncul pada abad ketujuh di Asia Tengah sebelum menyebar ke Eropa Utara pada Abad Pertengahan dan Italia pada masa Renaisans.
Dalam penelitian ini, para peneliti menciptakan kembali proses pembuatan cat dengan menggunakan empat bahan, yakni kuning telur, air suling, minyak biji rami, dan pigmen. Untuk mencampurkan dua warna yang secara historis populer dan penting, yaitu putih timbal dan biru laut.
"Penambahan kuning telur bermanfaat karena dapat menyesuaikan sifat-sifat cat ini dengan cara yang drastis," kata Ranquet.
"Misalnya dengan menunjukkan penuaan secara berbeda: Dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi cat untuk mengoksidasi, karena antioksidan yang terkandung dalam kuning telur."
Reaksi kimia antara minyak, pigmen, dan protein dalam kuning telur secara langsung mempengaruhi perilaku dan viskositas atau kekentalan cat.
"Sebagai contoh, pigmen putih timbal cukup sensitif terhadap kelembapan, namun jika Anda melapisinya dengan lapisan protein, maka pigmen tersebut akan jauh lebih tahan terhadap kelembapan, sehingga cat akan lebih mudah diaplikasikan," ujar Ranquet.
"Di sisi lain, jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih kaku tanpa harus menambahkan banyak pigmen, dengan sedikit kuning telur, Anda bisa menciptakan cat impasto yang bagus," tambahnya.
Dikutip dari Science Alert, kuning telur sebagai bahan rahasia ini membuat para seniman berhasil "memberi kita kesempatan untuk mengagumi mahakarya mereka hingga saat ini."