Dengan Transaksi QRIS, Hubungan Indonesia-Tahiland Mesra?
30 Maret 2023, 14:50:55 Dilihat: 191x
Jakarta, Universitas Narotama -- Perkembangan teknologi di Tanah Air turut memboyong kemudahan bertransaksi masyarakatnya. Salah satu yang begitu terlihat yakni dalam hal pembayaranan non-tunai berupa Quick Response Code Indonesia Standart (QRIS).
Bank Indonesia (BI) telah mengimplementasi Quick Response Code Indonesian standard (QRIS) di Thailand secara penuh per 29 Agustus 2022. Namun, sistem tersebut sebelumnya telah diuji coba Thailand sejak akhir 2021 dan Malaysia pada awal 2022.
Hasilnya semua transaksi pariwisata hingga perdagangan bisnis UMKM di Indonesia-Thailand bisa menggunakan QR Code.
Interkoneksi sistem pembayaran kedua negara ini merupakan tindak lanjut dari komitmen 5 negara Asean untuk merealisasikan kerja sama pembayaran lintas batas atau cross border payments.
Negara-negara itu adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Perjanjian kerja sama interkoneksi sistem pembayaran ini akan secara resmi diteken dalam leaders meeting G20pada November 2022.
Artinya, masyarakat yang berkunjung di Negeri Gajah Putih telah bisa me-scan QR code untuk aplikasi pembayaran yang terhubung dengan QRIS.
Hingga akhir 2022, BI mencatat transaksi QRIS orang Indonesia di Thailand mencapai 14.555 kali atau sekitar Rp8,54 miliar. Sebaliknya, transaksi QRIS orang Thailand yang ada Indonesia hanya 492 kali atau Rp114 juta.
Dari data di atas, masih terlihat ketimpangan transaksi di Indonesia dan di Thailand. Ada beberapa hal yang mempengaruhinya, bisa jadi wisatawan Thailand di Indonesia mengalami penurunan atau juga masih minimnya transaksi menggunakan QRIS oleh wisatawan di Indonesia.
BI terus mendorong agar transaksi QRIS baik oleh wisatawan Thailand maupun wisatawan Indonesia dapat terus ditingkatkan. Dengan membaiknya mobilisasi pasca pencabutan PPKM bisa mendorong pergerakan masyarakat dan transaksi.