Kominfo Suntik Mati TV Analog Biar 5G Bisa Digelar
31 Agustus 2022, 16:31:14 Dilihat: 285x
Jakarta, Universitas Narotama -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan migrasi TV analog ke digital merupakan salah satu upaya efisiensi frekuensi, agar internet 5G bisa digelar.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan dengan adanya migrasi TV digital, daerah-daerah yang selama ini blank spot signal nantinya bisa dibangun infrastruktur, dan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses internet yang bagus.
"Sisa frekuensi (dari TV analog) yang ada ini untuk perluasan akses internet. Di samping itu, juga untuk perkembangan 5G," Niken di sela sidang keempat DEWG, Selasa (30/8) di Nusa Dua, Bali.
"Dengan adanya 5G internet kecepatan tinggi sehingga layanan telekomunikasi untuk Indonesia semakin meningkat," ujarnya menambahkan.
Di samping itu, migrasi TV analog digelar untuk kepentingan masyarakat agar mendapatkan siaran TV yang diklaim lebih bersih gambar dan suaranya.
Kemudian, Niken menjelaskan, secara teknis gelaran ASO berbeda dengan siaran TV analog untuk urusan frekuensi.
Ia mengatakan selama ini, TV analog itu satu stasiun TV membutuhkan satu frekuensi. Nantinya, ketika pindah ke siaran TV digital, satu frekuensi bisa digunakan untuk enam sampai 12 stasiun TV atau channel TV.
"(ASO) untuk kepentingan masyarakat, akan mendapatkan siaran lebih bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya tapi lebih dari itu ASO adalah untuk efisiensi frekuensi," tuturnya.
Sehingga ada devisa frekuensi yang bisa dimanfaatkan untuk perluasan akses internet, salah satunya pemerataan 4G dan perluasan layanan 5G.
Dia mengatakan migrasi TV analog ke TV digital merupakan amanat Undang-undang Cipta Kerja yaitu UU No 11 Tahun 2020. Tertulis bahwa program ASO paling lambat digelar dua tahun setelah Undang-undang disahkan, yaitu jatuh pada 2 November 2022.
Di sisi lain, pelaksanaan suntik mati tv analog Kominfo tidak berjalan mulus. Terdapat sejumlah masalah selama pelaksanaannya, mulai dari perubahan jadwal, kurang Set Top Box (STB) gratis, hingga protes sistem sewa slot siaran.
Migrasi TV analog ke TV digital direncanakan rampung pada 2 November 2022. Program ini dihadirkan salah satunya agar masyarakat dapat menikmati siaran TV dengan kualitas lebih baik dan lebih jernih.
Program ASO sendiri sebetulnya direncanakan berlangsung dalam lima tahap dengan tahap 1 berlangsung pada 17 Agustus 2021, tahap 2 pada 31 Desember 2021, tahap 3 pada 31 Maret 2022, tahap 4 pada 17 Agustus 2022, dan tahap 5 atau tahap akhirnya pada 2 November 2022.
Namun program tersebut kemudian ditunda dengan alasan fokus pemerintah dan semua elemen masyarakat masih tertuju pada pandemi Covid-19. Penundaan tersebut digantikan dengan ASO tiga tahap yang terdiri dari tahap 1 pada 30 April, tahap 2 pada 25 Agustus dan tahap 3 pada 2 November 2022.
Sebelum tahap 1 dimulai, masalah yang hadir antara lain kekurangan STB gratis. Kemudian pada tahap 1, Kominfo hanya bisa menyuntik mati tv analog di beberapa kota dari yang ditargetkan 166 kota.
Di sisi lain, sejumlah stasiun tv lokal juga mengeluhkan mahalnya biaya sewa saluran digital. Padahal pemasukan tv lokal tergolong kecil.