Monitoring Internal Program Riset Keilmuan Tahun 2021
11 Agustus 2022, 15:09:34 Dilihat: 438x
Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemdikbudristek nomor : 2775/E4/AL.04/2022 tanggal 21 Juli 2022 tentang Pemberitahuan Monitoring Internal dan Pencairan Tahap II Program Riset Keilmuan Tahun 2021.
Menindaklanjuti surat tersebut, pada hari Selasa (9/8/2022) telah dilaksanakan monev internal penelitian riset keilmuan skema riset mandiri dosen dengan judul “Model Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Digital Untuk Peningkatan Kemandirian Dan Daya Saing UMKM Pasca Pandemi Covid 19”. Penelitian ini bertujuan menciptakan model pengembangan bisnis UMKM yang berbasis digital untuk kemandirian dan daya saing UMKM.
Kegiatan monev internal ini dihadiri oleh Dr. Arasy Alimudin, SE, MM sebagai ketua periset dan Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudanarko, ST, MT, IPM sebagai reviewer sekaligus ketua LPPM Universitas Narotama (UN) Surabaya, dimana yang direview adalah progress dan capaian luaran dari hasil riset.
Hasil review capaian hasil riset yaitu luaran bentuk Model atau rancangan MBKM adalah Rencana Pembelajaran Semester MBKM untuk 20 sks yang terbagi dalam 6 - 7 mata kuliah telah tercapai 100%. Luaran publikasi Nasional Terindex SINTA 3 atau 4 telah tercapai 100%. Luaran Buku Ajar DIGITAL MARKETING telah tercapai 100%. Luaran HKI Prototype Aplikasi Program Daya Saing Ekonomi Digital UMKM dan Web Pemasaran Online UMKM tercapai 100%. Luaran Video Kuliah Digital Marketing pada Akun YouTube tercapai 100%. Luaran Publikasi pada media massa online tercapai 100%. Luaran submited pada Jurnal Internasional Scopus Q 3 tercapai 50%.
Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian di lapangan pada 200 responden UMKM di Surabaya dan Sidoarjo, menunjukan bahwa untuk dapat meningkatan kemandirian dan daya saing UMKM Pasca Pandemi Covid 19 diperlukan pengembangan bisnis UMKM yang berbasis digital, yakni dengan memanfaatkan market place (perantara) dan menggunakan media sosial sebagai teknik pemasaran dan pengembangan inovasi produk dan pemasaran digital.
“Selain itu, pelaku UMKM digital harus dapat memiliki akses untuk dapat bersinergi dengan mahasiswa dalam pemasaran produk dan jasa, bersinergi dengan pelaku finansial digital untuk pengembangan akses permodalan dan mampu membangun jejaring untuk mengembangkan bisnisnya,” papar Arasy Alimudin. [UN-universitas swasta Surabaya]