Surabaya, Universitas Narotama -- Wilayah pesisir Surabaya dan sekitarnya, Jawa Timur, dilaporkan terendam pasang air laut atau banjir rob, Senin (13/6).
Air pasang laut yang mencapai daratan itu terpantau hingga ketinggian 20-40 centimeter.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno, mengatakan salah satu wilayah yang terendam banjir rob yakni kawasan Kalimas Surabaya.
"Nggih benar. Banjir rob terjadi di wilayah Kalimas Surabaya, ketinggian di daratan kurang lebih 20 sampai 40 sentimeter," kata Sutarno, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (13/6).
Selain di wilayah Kalimas atau Pelabuhan Surabaya. Banjir rob juga melanda pesisir Surabaya Timur dan Surabaya Barat.
Sutarno menyebut muka air terpantau mulai naik sebelum pukul 09.00 WIB tadi. Dan diprediksi surut pada pukul 13.00 WIB siang nanti.
"Mulai jam 08.45 WIB air sudah mulai naik, di prediksi 13.00 WIB sudah surut," ucapnya.
Banjir rob ini, kata dia, berdampak pada aktivitas warga di wilayah pelabuhan dan pesisir Surabaya. Sejumlah kendaraan dilaporkan mogok.
"Beberapa kendaraan yang melintas terpantau mogok," kata dia.
Sutarno mengatakan banjir rob ini juga mengakibatkan terganggunya aktivitas di pelabuhan, transportasi di sekitar pesisir, hingga petani tambak garam dan perikanan.
"Masyarakat pesisir agar waspada karena mengganggu aktivitas bingkar muat di pelabuhan, mengganggu transportasi, kemudian terutama para petani tambak garam juga akan terganggu," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat tetap waspada hingga beberapa hari ke depan. Pasalnya, banjir rob diprediksi terjadi mulai 13 Juni hingga 17 Juni mendatang.
"Diprediksi dari 13-17 Juni masih akan terjadi," ucapnya.
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan kenaikan muka air laut, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari ketinggian daratan.