Penembakan di AS Makin Brutal, Biden Bersikeras Larang Senjata Serbu
03 Juni 2022, 11:14:12 Dilihat: 165x

Jakarta, Universitas Narotama -- Kasus penembakan di sejumlah wilayah Amerika Serikat makin brutal, Presiden AS Joe Biden mengotot ajukan undang-undang larangan senjata api jenis serbu bagi sipil di seluruh AS.

Pengajuan UU itu termasuk memperketat aturan pembelian senjata api mulai rekam jejak hukum hingga pengaturan usia minimum.

Pernyataan itu Biden sampaikan di Capitoll Hill dengan latar penerangan lilin sebagai bentuk duka cita mendalam atas rentetan penembakan massal di AS.

"Berapa banyak lagi pembantaian yang mau kita terima?" ujar Biden seraya mendesak fraksi Partai Republikan mencabut blokade suara tentang pengetatan senjata api, seperti dikutip dari CNN.

Pidato itu merupakan seruan Presiden yang paling lantang dan spesifik untuk kontrol senjata api sejak rentetan kasus penembakan massal di sekolah dasar Robb, Uvalde Texas, New York, dan perkantoran dokter di RS kampus St Francis, Oklahoma.

Biden berupaya mendorong langkah nyata dan mengancam penentang UU senjata baru bisa memancing amarah para pemilih yang ia klaim mayoritas mendukung beberapa jenis langkah baru untuk mencegah penembakan massal.

Selain mendesak kembali larangan senjata jenis senapan serbu, Biden mendesak Kongres menambah persyaratan pemeriksaan latar belakang pembelian senjata membuat aturan baru menyimpan senjata secara aman, termasuk pemberlakuan 'red flag' yang baru.

'Red flag' yang dimaksud adalah mencegah penjualan senjata kepada mereka yang memiliki catatan kriminal.

Ia juga mengajukan UU baru dengan ancaman mencabut izin untuk produsen senjata yang nakal dan lebih banyak layanan mental bagi para siswa.

Seperti dilaporkan CNN, sebagian besar poin usulan UU yang diajukan Biden tampak akan sangat sulit disetujui Senat yang terbelah soal senjata api.

Meski demikian, Biden kembali menggunakan momen tersebut untuk menggalang dukungan dari masyarakat yang notabene ditentang sebagian besar Partai Republik.

"Ya Tuhan, kenyataan bahwa mayoritas Senat dari Partai Republik tak mau proposal ini dibahas atau diajukan dalam pemungutan suara. Ini tidak masuk akal," tutur Biden dalam pidatonya.

"Kita tidak boleh mengecewakan rakyat Amerika lagi," ia menambahkan.

Sejauh ini hanya sejumlah negara bagian di AS yang memberlakukan larangan senjata serbu bagi sipil. Negara bagian tersebut antara lain, California, Connecticut, Florida, Hawaii, Maryland, Massachusetts, New Jersey, dan New York.

Sedikitnya tujuh kasus penembakan terjadi di sejumlah wilayah di AS hanya dalam waktu satu bulan.

Insiden paling berdarah dan memilukan publik adalah penembakan di SD Robb Texas yang menyebabkan 21 orang meninggal, termasuk 19 anak. Begitu pula insiden penembakan di RS kampus St Francis, Oklahoma, Rabu (1/6) waktu setempat yang menewaskan lima orang termasuk penembak.

Pelaku penembakan menggunakan senjata api jenis senapan serbu dalam menjalankan aksi brutal tersebut. Senapan jenis ini belum dilarang diperjualbelikan bagi sipil di sejumlah negara bagian di AS.

Total 36 orang tewas dalam tujuh insiden penembakan di AS sebulan terakhir.

 

Sumber = cnnindonesia.com/internasional

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.