Golkar, PPP, PAN Jakarta Mau Setop Rivalitas Cebong-Kadrun
31 Mei 2022, 09:27:28 Dilihat: 210x
Jakarta, -- Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP perwakilan DKI Jakarta menggelar pertemuan di Graha Komando, Jakarta Timur pada Senin (30/5). Salah satu yang dibahas mengenai polarisasi antara kelompok 'cebong' dan 'kadrun'.
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Farhan Hasan Al-Amri menyebut KIB bakal menjadi pemecah jalan buntu antara kelompok yang disebut cebong dan kadrun.
"Bahwa yang kami sepakati salah satu permasalahan bangsa kita di antaranya polarisasi anak bangsa yang tidak kunjung berakhir sampai hari ini. Dan KIB insya Allah akan menjadi pemecah jalan buntu antara kelompok cebong dan kadrun," jelas Farhan saat ditemui di Graha Komando, Jakarta Timur, Senin (30/5).
Ia mencontohkan pengalaman Poros Tengah pada 1999 silam yang digagas beberapa partai Islam kala itu. Menurutnya, Poros Tengah telah berhasil memecah kebuntuan kala itu dan saat ini Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN bisa menjadi Poros Tengah.
"Di tengah kondisi politik yang saya rasa jauh lebih luar biasa, Poros Tengah di zaman itu berhasil memecah kebuntuan sehingga keberlangsungan estafet kepemimpinan negara kita bisa berjalan dengan baik," kata dia.
Hal lain yang dibahas antara Golkar, PAN dan PPP adalah nasib DKI Jakarta setelah ibu kota negara dipindah ke Kalimantan Timur.
Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta Ahmad Zaki Iskandar menyebut pertemuan ini menghasilkan banyak masukan kepada masing-masing DPP, termasuk kesepakatan bersama untuk DKI ke depan.
"Salah satunya misalkan pembahasan RUU Provinsi Jakarta setelah bukan lagi Daerah Khusus Ibukota itu salah satunya dari berbagai macam diskusi yang kami lakukan pada hari ini," kata Zaki.
Zaki menyebut prinsip di Koalisi Indonesia Bersatu di tingkat DKI Jakarta ingin bersama-sama membangun dan kemudian membuat sesuatu yang baru bagi masyarakat DKI Jakarta.
"Agar koalisi ini benar-benar berguna buat masyarakat. Meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan, dan paling penting ikut bisa menata Jakarta ke depan agar lebih baik lagi," imbuh Zaki.