Ahli Ungkap Sel Misterius Manusia Penghasil Imunitas
23 Mei 2022, 14:40:41 Dilihat: 242x

Jakarta, Universitas Narotama -- Para ilmuwan mengungkap bukti keberadaan sel-sel misterius penghasil imun untuk kekebalan tubuh manusia. Sel misterius yang dikenal sebagai B-1 ini pertama kali ditemukan di tikus pada 1980-an.

Menurut tinjauan di The Journal of Immunology 2018, sel-sel itu muncul di dalam rahim tikus dan menghasilkan berbagai antibodi ketika diaktifkan.

Beberapa antibodi yang menempel pada sel tikus itu membantu membersihkan sel-sel mati dari tubuh. Sel B-1 yang diaktifkan juga membuat antibodi sebagai garis pertahanan pertama melawan patogen, seperti virus dan bakteri.

Setelah penemuan sel B-1 pada tikus, sebuah kelompok penelitian pada 2011 melaporkan telah menemukan sel setara pada manusia. Tetapi hasil ini tidak diterima sebagai bukti konklusif.

"Pada saat itu, tidak semua orang setuju dengan profil sel B-1 manusia kami," kata Dr. Thomas Rothstein, profesor dan ketua pendiri Departemen Investigative Medicine dan direktur Pusat Imunobiologi di Sekolah Kedokteran Homer Stryker M.D. Universitas Michigan Barat dilansir Live Science.

Namun, pada studi terbaru yang diterbitkan di Jurnal Science pada Kamis (12/5), mengungkap bukti kuat bahwa sel B-1 muncul pada awal perkembangan manusia, dalam trimester pertama dan kedua.

"Saya pikir ini adalah data paling konklusif yang mendukung gagasan bahwa manusia membawa sel B-1," kata Dr. Nicole Baumgarth, profesor di Pusat Imunologi dan Penyakit Menular UC Davis, yang tidak terlibat dalam studi baru tersebut.

Penelitian baru ini diterbitkan bersamaan tiga penelitian lain yang baru-baru ini dilakukan oleh konsorsium Human Cell Atlas (HCA), sebuah kelompok penelitian internasional yang bekerja untuk menentukan posisi, fungsi, dan karakteristik setiap jenis sel dalam tubuh manusia.

Penelitian tersebut menganalisis lebih dari 1 juta sel manusia, yang mewakili lebih dari 500 jenis sel berbeda yang diambil sampelnya dari lebih dari 30 jaringan berbeda.

"Anda dapat menganggapnya [hasil penelitian tersebut] sebagai 'Google Maps' dari tubuh manusia, dan itu benar-benar menampilkan 'peta jalan' dari sel-sel individu di mana mereka berada di jaringan yang ingin diteliti," kata penulis senior studi Sarah Teichmann, kepala Genetika Seluler di Wellcome Sanger Institute di Inggris serta Ketua Human Cell Atlas Organizing Committee.

Analisis tersebut menampilkan sel-sel dari sembilan jaringan yang sedang berkembang, seperti timus dan kelenjar yang membuat sel-sel kekebalan dan hormon, juga kantung kuning telur embrionik, yakni sebuah struktur kecil yang memberi nutrisi pada embrio pada awal kehamilan.

Semua sampel jaringan yang dianalisis oleh tim berasal dari Human Developmental Biological Resources Inggris yang menyimpan jaringan embrio dan janin manusia. Mereka juga memasukkan data yang tersedia untuk umum dari studi HCA sebelumnya.

Secara keseluruhan, data mencakup periode awal perkembangan mulai dari empat hingga 17 minggu setelah pembuahan, jadi dalam trimester pertama dan kedua.

Para peneliti mengambil snapshot resolusi tinggi dari jaringan ini, pada skala 0,001 inci (50 mikron), yang lebih tipis dari rambut manusia, kata Teichmann saat konferensi pers.

Pada tingkat sel tunggal, tim menganalisis semua "transkrip RNA" di setiap jaringan yang mencerminkan protein berbeda yang dibuat setiap sel. Dengan menggunakan transkrip ini, para peneliti dapat membuat kesimpulan tentang identitas dan fungsi setiap sel.

Melalui analisis terperinci ini, tim menemukan sel yang cocok dengan deskripsi sel B-1 yang ditemukan pada tikus, baik dari segi atribut maupun waktu kemunculannya.

Dalam sistem tikus, sel B-1 muncul lebih awal. Jenis sel imun yang berbeda disebut B-2 yang muncul setelah sel B-1 pertama dan akhirnya menjadi bentuk sel B yang paling melimpah pada tikus.

Studi baru menunjukkan bahwa sesuatu yang serupa terjadi pada manusia, di mana sel-sel B-1 muncul dan paling melimpah dalam perkembangan awal, kata Thomas Rothstein, Ketua pendiri Departemen Kedokteran Investigasi dan Direktur Pusat Imunobiologi di Fakultas Kedokteran Homer Stryker Universitas Michigan kepada Live Science.

Tujuan dari sel-sel khusus ini pada manusia yakni dapat membantu memahat jaringan baru saat terbentuk.

"Ketika Anda berpikir tentang perkembangan janin, secara umum, ada remodeling jaringan besar-besaran yang terjadi setiap saat," ujar Nicole Baumgarth, profesor di Pusat Imunologi dan Penyakit Menular UC Davis.

"Selain membentuk jaringan, sel B-1 dapat memberikan beberapa tingkat perlindungan kekebalan terhadap patogen yang cukup kecil untuk melewati penghalang plasenta. Tapi ini masih spekulasi," kata Baumgarth.

 

Sumber = cnnindonesia.com/teknologi

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.